Piala Gubernur Jatim: Bonek dan Aremania Tetap Datang meski Laga Tanpa Penonton

Konten dari Pengguna
18 Februari 2020 12:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Viral Sport tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Gelang Persebaya, Makan Konate (kedua kanan) merayakan gol ke gawang Madura United.  Foto: Dok. Media Persebaya
zoom-in-whitePerbesar
Gelang Persebaya, Makan Konate (kedua kanan) merayakan gol ke gawang Madura United. Foto: Dok. Media Persebaya
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Semi Final Piala Gubernur Jawa Timur 2020 yang akan mempertemukan 2 tim kuat di Jawa Timur yaitu Persebaya dan Arema akan segera berlangsung pada sore nanti pukul 15.30 (18/02)
ADVERTISEMENT
Venue netral dipilih demi menghindari gesekan antar kedua supporter terbesar di Jawa Timur tersebut.
Menurut Amir Burhanuddin selaku Sekjen Asprov PSSI Jatim, pemindahan laga Persebaya kontra Arema akan dilakukan ke Stadion Gelora Soeprijadi, Blitar.
Pemain Persebaya, Manuchekhr Dzhalilov, (putih) berduel dengan Alfin Tuasalamony Foto: Dok: Piala Presiden
“Kami mempertimbangkan banyak hal. Mencoba meredam kondisi yang tengah memanas di media sosial. Asprov PSSI Jatim menginginkan pergelaran Piala Gubernur Jatim berjalan lancar sebagai ajang pramusim. Kami sadari gengsi luar biasa," ujar Amir, pada Minggu (16/2/2020).
Keputusan lain yang diberlakukan adalah menyatakan bahwa pertandingan sarat gengsi tersebut dilakukan tanpa penonton. hal ini tentu bertujuan untuk meminimalisir potensi gesekan yang terjadi antarkedua pendukung kesebelasan tersebut.
Namun, sejak Selasa pagi (18/2) nampak ramai di jagad media sosial bahwa kedua kubu supporter tersebut mulai memasuki kawasan Blitar untuk menemani tim kesayangannya masing-masing.
ADVERTISEMENT
Hal ini tentu dapat berbuah sesuatu positif apabila kedua kubu suporter tersebut pada akhirnya dapat bertemu dan duduk bersama untuk menyelesaikan rivalitas yang diluar batas dalam sejarah kedua suporter terbesar di wilayah Jawa Timur tersebut.
Publik pecinta sepak bola Indonesia pun saat ini menantikan, apakah Blitar dapat menjadi saksi sejarah perdamaian kedua kubu tersebut.