news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

5 Fakta Pengusaha Maicih yang Dulunya Jual Pupuk, Kini Untung Rp 3 Miliar

Viral Food Travel
Berita viral seputar Food dan Travel
Konten dari Pengguna
3 Mei 2020 11:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Viral Food Travel tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Reza Nurhilman dengan Keripik Maicihnya. Foto: instagram @axl29
zoom-in-whitePerbesar
Reza Nurhilman dengan Keripik Maicihnya. Foto: instagram @axl29
ADVERTISEMENT
Pernah membayangkan berbisnis kuliner dan mengangkat keripik pedas hingga bisa dapatkan omzet Rp 3 miliar? Lelaki ini sudah berhasil membuktikannya. Berkat semua kerja keras dan kesabaran yang dimilikinya, kini ia bisa memproduksi keripik hingga 200 ribu bungkus setiap harinya.
ADVERTISEMENT
Dibalik kesuksesannya kini, ternyata ia sempat tertipu oleh teman sendiri saat merintis bisnis usaha yang semula digelutinya. Ia melakukan ini demi membantu perekonomian keluarganya yang sedang terpuruk kala itu.
Seperti apa kisah lengkapnya hingga bisa membangun bisnis kuliner sebesar ini ya?
Keripik Maicih di minimarket. (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)

1. Sempat menunda kuliah karena ingin mandiri

Reza Nurhilman, lelaki kelahiran Jawa Barat ini ternyata merupakan anak sulung yang harus membanting tulang untuk bisa melanjutkan studi menjadi mahasiswa. Ia semula bertekad ingin mandiri dan lepas dari beban sang ibu yang harus bekerja sendirian.
Setelah lulus di tahun 2005, ia mengalami masa perekonomian keluarganya yang sedang jatuh. Di sana, ia mulai berpikir untuk menjajakan aneka produk yang bisa menghasilkan uang.
ADVERTISEMENT
Hingga pada akhirnya setelah 4 tahun berjalan, di tahun 2009 ia bisa masuk ke salah satu universitas swasta di Bandung. Dengan jurusan manajemen yang diambilnya, Reza berharap kelak ilmu yang dimilikinya bisa berguna bagi bisnis kulinernya.

2. Mulai dari jual pupuk hingga sukses berbisnis keripik Maicih

Setelah memutuskan untuk melepaskan diri dari sang ibu, ia mulai berusaha untuk menjual aneka barang; mulai dari barang elektronik, pupuk, hingga berbisnis MLM. Dalam menjalani proses tersebut, ia juga mengalami kerugian.
Reza sempat ditipu temannya yang memesan pupuk, saat itu ia bahkan sempat mengalami masa-masa terpuruk selama satu bulan untuk bisa bangkit kembali. Sebelum itu, ia juga sempat menuturkan bahwa saat berbisnis MLM, ia memilih untuk menyudahi karena tidak sejalan dengan sang pemilik bisnis.
ADVERTISEMENT
Di sana Reza mendapatkan pelajaran bahwa dirinya memang harus lebih berhati-hati dalam memilih rekan kerja. Karena hal tersebut pernah memberikan pengalaman pahit baginya saat merintis.

3. Menemukan distributor keripik saat ada acara di kampus

Saat ia berkuliah di Universitas Maranatha Bandung dan mengikuti salah satu kegiatan kampus, di sana ia bertemu dengan seorang nenek yang memasarkan keripik namun hanya di area Bandung saja. Dari sana ia mulai merintis ide untuk memesan keripik dan mendistribusikan sesuai dengan keinginannya.
Ia pun memulai dengan promo kepada teman-teman di kampusnya dengan membawa kresek besar dan menawarkannya. Namun setelah pesanan mulai banyak, Reza harus berganti distributor karena mereka merasa tidak sanggup ketika harus memenuhi pesanan hingga ratusan ribu bungkus.
ADVERTISEMENT
Kini, bisnis kuliner Reza memiliki pabrik sendiri di daerah Cimahi untuk memenuhi produksi kebutuhan pesanan keripiknya sehari-hari. Ia memasarkan produknya seharga Rp 11 – 15 ribu setiap bungkusnya dengan aneka varian baru mulai dari level 1-15.

4. Kini dapatkan omzet 3 miliar dan memasarkan produk hingga luar negeri

Setelah bisa kembali bangkit dengan produksinya, kini Reza sudah merambah pasar internasional. Ia memasarkan produknya hingga Malaysia, Australia, Thailand, Kanada, hingga Amerika Serikat.
Setiap harinya ia memproduksi keripik ini sebanyak 200 ribu bungkus yang di distribusikan ke dalam dan luar negeri. Hal tersebut membuatnya bisa untung hingga lebih dari Rp 3 miliar. Bukan angka yang sedikit, ya?
ADVERTISEMENT

5. Semula memasarkan Maicih dengan direct selling

Sebagai produk baru, ia sempat menjualkan dengan cara unik yakni tidak dengan membuka toko namun berjualan melalui Twitter. Di sana para jendral atau distributor memberitahu informasi lokasi penjualan yang berubah setiap harinya.
Reza juga sempat tidak mau mendistribusikan keripik Maicih ke supermarket karena hal tersebut membuat produknya tidak spesial lagi. Namun seiring berjalannya waktu, ia justru menjualkannya ke swalayan bahkan melayani distribusi hingga luar negeri.
Setelah membaca kisah inspiratif di atas, kamu masih ingin menunda untuk memiliki bisnis kuliner sendiri? Yuk, ciptakan pasar baru di era sekarang.