Dulu Dagang Baju, Kini Sukses Buka Resto Serba Keju yang Untungnya Rp 90 Juta

Viral Food Travel
Berita viral seputar Food dan Travel
Konten dari Pengguna
4 Mei 2020 12:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Viral Food Travel tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi ayam geprek keju mozarella. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ayam geprek keju mozarella. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Produk keju menjadi salah satu makanan yang paling dicari di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Rasanya yang gurih dan creamy membuat banyak penyuka keju juga mencari warung makan yang menjajakan varian keju.
ADVERTISEMENT
Salah satunya adalah Kejuin, bisnis kuliner yang dimiliki oleh Iqbal Jabbar. Lelaki 31 tahun asal Bandung ini berhasil membuat olahan keju dengan sentuhan makanan ala Indonesia. Omzetnya pun tak main-main, ia bisa mendapatkan lebih dari Rp 90 juta setiap bulannya.
Namun dibalik semua kesuksesannya, ternyata ia pernah mengalami penalti dari sebuah BUMN yang bernilai hingga puluhan juta. Belum lagi ia harus bangkit dari kebangkrutan sang ayah yang membuatnya harus berhadapan dengan debt collector setiap harinya.
Simak kisah perjuangan Iqbal dalam membangun bisnis kuliner keju yang satu ini.
Iqbal Jabbar. Foto: Website kejuin.com
Di tahun 2006, bisnis rotan ayah dari Iqbal harus mengalami kebangkrutan yang meninggalkan utang miliaran rupiah. Di sana Iqbal harus menghadapi para penagih utang yang menghantui setiap hari.
ADVERTISEMENT
Setelah selesai dengan masalah tersebut, keluarganya bertolak ke Bandung dan mencari kontrakan dengan kondisi seadanya. Mereka hanya membawa sisa aset yang ada dalam peninggalan bisnis lamanya; 2 set kursi tamu, 1 meja makan, serta 1 tempat tidur.
Karena kondisi yang tidak memungkinkan, di sana mereka kerap makan hanya dengan nasi dan garam saja. Ditambah lagi sang ayah hanya mampu membayar kontrakan dengan barter kursi kualitas ekspor miliknya silam.
Saat itu, Iqbal harus merelakan mimpinya untuk bisa masuk ke jurusan kedokteran di salah satu universitas swasta di Bandung. Ia pun akhirnya masuk ke jurusan Biologi Universitas Padjajaran dengan beasiswa yang didapat.
Ilustrasi kosmetik. Foto: Pixabay
Sembari berkuliah, ia juga menjual kosmetik untuk bisa menyambung hidup. Bahkan ia sempat mengikuti kelas kecantikan untuk bisa menjelaskan produk yang dipasarkannya.
ADVERTISEMENT
Setelah itu, di tahun 2009 ia memutuskan untuk membantu pamannya berjualan baju. Namun kejadian nahas kembali menimpanya, pamannya bangkrut dan meninggalkan utang ratusan juta.
Di sana ia mencari solusi dengan bekerja untuk membayar utang tersebut. Hanya dengan rentang waktu 6 bulan, ia dan pamannya bisa melunasi utang awal.
Setelah itu, Iqbal bangkit dengan dagang baju. Ia memiliki 5 toko di Bandung dengan omzet yang tidak sedikit setiap harinya. Di saat ia tengah merintis bisnisnya, ia pun diterima menjadi pegawai di salah satu bank BUMN.
Ilustrasi jualan baju. Foto: Pixabay
Hal tersebut memaksanya harus menutup 2 toko bajunya kala itu. Namun, saat ia menjalani pekerjaannya, ia ingin mengundurkan diri karena satu dan lain hal. Di sana ia diharuskan untuk membayar penalti sebesar 25 juta.
ADVERTISEMENT
Setelah mengundurkan diri dari pekerjaannya, di tahun 2016 bisnis pakaian yang semula dirintisnya harus ditutup. Ditambah lagi keinginan dirinya yang kukuh untuk meninggalkan bisnis yang melibatkan transaksi riba.
Berbekal uang Rp 150 ribu yang dimilikinya, ia merintis bisnis kuliner Kejuin. Semula keinginannya ini dilarang oleh keluarganya. Namun ia tidak menggubrisnya. Lalu ia menggunakan uang seadanya dengan membuat 5 bento dan 4 ramen, tentunya dengan keju mozzarella yang jadi andalan.
Ia berjualan di depan rumahnya, dan setelah dua tahun berjalan, ia berhasil memiliki kedai di kawasan Gasibu Bandung. Di sana ia berhasil mendapat omzet lebih dari Rp 90 juta setiap bulan.
Menu Boom Berger di Kejuin. Foto: Website kejuin.com
Namun selama merintis resto Kejuin ini, ia harus benar-benar fokus bekerja dari rumah, ke pasar, hingga mengantarkan pesanan makanan setiap harinya. Ditambah lagi ia harus meminimalisir pengeluarannya, bahkan selama 2 tahun ia bisa menahan diri untuk tidak membeli baju.
ADVERTISEMENT
Harga menu yang ditawarkan restonya juga bisa dibilang terjangkau, mulai dari Rp 15–28 ribu, kamu sudah bisa menikmati aneka makanan yang dijajakannya.
Kini Iqbal memiliki 5 resto yang tersebar di Bandung. Kalau kamu tertarik dengan bisnis kuliner Kejuin, kamu bisa mencoba berbisnis franchise-nya.
Atau, kamu ingin membuat kuliner keju baru seperti yang Iqbal lakukan? Pilihan ada di tanganmu.