Dulu Dorong-dorong Gerobak, Kini Raup Omzet Rp 25 Juta Sehari dengan Jualan Ayam

Viral Food Travel
Berita viral seputar Food dan Travel
Konten dari Pengguna
18 Maret 2020 11:05 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Viral Food Travel tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi ayam goreng. Foto: Toshiko/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ayam goreng. Foto: Toshiko/kumparan
ADVERTISEMENT
Siapa sangka berjualan melalui gerobak bisa untung dan viral hingga Rp 25 juta dalam satu hari?
ADVERTISEMENT
Yap, seperti yang dijalani oleh Rachmat yang melegenda dengan Ayam Goreng Berkah-nya. Ketekunan yang dijalaninya kini sudah berbuah manis, bahkan hingga generasi-generasi berikutnya.
Ilustrasi sajian ayam goreng. Foto: shutterstock
Bermula dari kegigihannya untuk berjualan melalui gerobak di tahun 1963, Rachmat sendirian berkeliling komplek sekitar Senopati-Blok M. Kini, ayam gorengnya sudah terkenal, bahkan memiliki rumah makan sendiri.
Dengan bermodal tiga ekor ayam di masa awal berjualan, Rachmat akhirnya membuka tenda makan di tahun 1968; tepatnya di kawasan Terminal Blok-M.
Hingga kini, Ayam Goreng Berkah Rachmat ini sudah dipegang oleh generasi ketiga; Febri Setiawan. Tahun berganti, tempat berjualannya juga sempat berpindah. 22 tahun setelah menetap, Ayam Goreng Berkah berpindah ke Taman Sepeda Melawai.
Saat ini, mereka menetap di Jalan Panglima Polim III nomor 13, Jakarta Selatan. Mereka berpindah sejak tahun 2012 dan menjadi satu-satunya rumah makan milik Ayam Berkah.
Ilustrasi ayam goreng. Foto: shutterstock
Dengan modal kepercayaan dari para kustomer, Ayam Berkah berhasil mendapatkan pelanggan yang tetap karena teknik marketing mulut ke mulut. Mereka juga menetapkan target pasarnya kepada kalangan pekerja kantoran dan keluarga.
ADVERTISEMENT
Setiap hari mereka mendapatkan pengunjung sekitar 600 orang dengan total penghasilan Rp 25 juta setiap harinya. Wow, angka yang tidak sedikit, ya.
Setiap ekor ayam yang dijual dibanderol dengan harga Rp 60 ribu. Tapi tenang saja, kamu juga bisa membeli hanya setengah porsi, kok. Nah, meskipun buka setiap hari, tempat ini cenderung ramai ketika jam makan siang dan makan malam tiba. Jadi kamu juga harus pintar mengatur jadwal untuk makan di sini ya.
Ayam goreng ini juga menjamin kesegaran, lho. Mereka menggunakan ayam yang baru dipotong kemudian diolah untuk siang harinya. Tidak hanya ayam goreng, kamu juga bisa memesan menu pendamping lainnya, seperti ati-ampela goreng, usus goreng, sop ceker, hingga petai bakar.
ADVERTISEMENT
Apakah kamu berniat untuk membuka usaha kuliner seperti yang dilakukan Rachmat?