Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya
Enak tapi Bikin Sakit, Hati-hati Bahaya Makan Sayur Kol Goreng
Konten dari Pengguna
1 September 2020 21:05 WIB
Tulisan dari Viral Food Travel tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Rasanya manis dan segar, harganya juga murah, enggak heran sayur kol mudah disukai. Biasanya sayuran putih ini dijadikan lalapan. Namun, kol juga sering digoreng. Dengan digoreng, kol terasa lebih manis, sedikit gurih, dan tidak keras.
ADVERTISEMENT
Di balik kenikmatan kol goreng, rupanya makanan ini cukup mengundang kontroversi. Ada yang menyebutkan jika kol goreng bisa menyebabkan kanker. Namun, benarkah demikian?
Untuk menjawab rasa penasaran tersebut, kami mencoba menghubungi Prof.Dr.Ir. Ali Khomsan, MS selaku Guru besar di bidang Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga IPB. Menurutnya, kol adalah sayuran yang dikenal sebagai antikanker, dan kaya serat.
Lantas, bagaimana dengan sayur kol yang digoreng?
Asalnya dari minyak yang terserap. Seperti diketahui, kol ketika digoreng sangat menyerap minyak berlebih.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Prof. Ali juga menegaskan, agar jangan menggoreng dengan minyak jelantah --minyak bekas yang sudah digunakan berulang kali, biasanya warnanya hitam.
"Jadi, kol digoreng sebenarnya boleh-boleh saja untuk variasi menu, tapi jangan sering-sering. Apalagi, jika digoreng dengan minyak jelantah. Memakai minyak jelantah ini dalam percobaan hewan bisa menyebabkan tumor," jelasnya kepada kami saat dihubungi via WhatsApp, Selasa (18/6).
Bukan hanya itu, dalam beberapa penelitian menggoreng sayuran juga dapat mengurangi nutrisinya. Apalagi, saat dimasak dengan suhu yang tinggi akan menghilangkan nutrisi baik di dalam sayuran.
Nah, jika sayuran yang kamu makan tidak ingin manfaat kesehatan nya hilang sebaiknya ditumis saja sebentar. Begitu juga dengan kol, karena sayuran yang termasuk dalam keluarga tumbuhan brassica ini mengandung antioksidan, polifenol, dan senyawa sulfur.
ADVERTISEMENT
Antioksidannya bisa melindungi tubuh dari radikal bebas, termasuk penyebab kanker. Bahkan, vitamin C-nya menjadi proteksi ganda bagi penyakit mematikan tersebut.