news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Menggantung Peti, Tradisi Suku Bo dan Gyu China Antar Jenazah Keluarga ke Surga

Viral Food Travel
Berita viral seputar Food dan Travel
Konten dari Pengguna
29 Januari 2021 18:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Viral Food Travel tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
image : liputan6.com
zoom-in-whitePerbesar
image : liputan6.com
ADVERTISEMENT
Setiap suku di berbagai belahan dunia memiliki kepercayaan tersendiri dalam melakukan prosesi penguburan jenazah. Selain diiringi isak tangis dan kesedihan, beberapa kelompok etnis di dunia memiliki tradisi tersendiri untuk melakukan penghormatan terakhir terhadap mendiang keluarga.
ADVERTISEMENT
Tradisi atau ritual pemakaman tersebut dilakukan sebagai simbol ikhlas dalam melepaskan sanak saudara atau keluarga yang meninggal dunia. Konsep pemakaman di tempat yang tak biasa diterapkan oleh beberapa negara di Asia, seperti China, Filipina hingga Indonesia. Masing-masing negara memiliki alasan tersendiri dalam menjalankan tradisi tersebut.
merinding.com
Kebiasaan penguburan yang sedikit aneh ini masih dilakukan oleh masyarakat Suku Bo dan Guyur di China Selatan. Suku Bo dan Guyue punya tradisi khusus pemakaman jenazah, bukan dikubur, melainkan dengan menggantung mayat-mayat di tebing tinggi.
Orang Bo dan Guyue meyakini bahwa menggantungkan peti mati di tempat tinggi di sisi gunung akan memungkinkan almarhum naik ke surga lebih mudah. Selain itu menggantungkan peti mati membuat jenazah tidak rentan terhadap kehancuran dan tidak mengurangi luas lahan untuk petani. 
ADVERTISEMENT
Peti mati gantung hingga hari ini masih bisa dilihat di seluruh China Selatan terutama di sepanjang lembah sungai Yangtze. Peti mati yang digantungkan memiliki ukuran yang berbeda tetapi sebagian besar dari kayu yang diukir. 
bbc.com
Peti mati diletakkan di antara celah-celah pegunungan juga beberapa lagi diletakkan di goa-goa yang menghadap ke tebing. Dulu ada ratusan peti mati gantung di provinsi Sichuan, Yunnan, dan Guizhou, tetapi banyak yang jatuh ke lembah dan sungai yang ada di bawahnya.
Sementara itu di Filipina, khususnya di Sahada Pulau Luzon, masyarakat setempat mengubur jenazah dengan peti mati yang di paku di sisi gunung. Masyarakat percaya bahwa peri meti yang digantungkan akan membuat lebih dekat dengan roh leluhur.
ADVERTISEMENT