Nama Belakangnya Dinilai Terlalu Vulgar, Pria Ini Ditolak Bikin Paspor

Viral Food Travel
Berita viral seputar Food dan Travel
Konten dari Pengguna
17 Oktober 2020 18:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Viral Food Travel tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kenny Fu.
zoom-in-whitePerbesar
Kenny Fu.
ADVERTISEMENT
Paspor memang modal utama bagi traveler yang ingin jalan-jalan ke luar negaranya. Tak ada paspor, berarti tak ada traveling ke luar negeri apapun alasannya, baik pekerjaan maupun sekadar refreshing belaka.
ADVERTISEMENT
Hal inilah yang sedang diperjuangkan oleh pria berusia 33 tahun asal Inggris bernama Kenny. Dilansir Metro, permintaan pembuatan paspor oleh mantan tentara ini rupanya telah ditolak tiga kali.
Home Office atau kantor pusat dikabarkan menolak permohonan pembuatan paspor tersebut, karena nama belakang Kenny dinilai terlalu vulgar. Nama lengkap Kenny adalah Kenny Fu-Kennard yang jika dibaca dalam bahasa Inggris akan berarti sesuatu yang tidak sopan.
Nama Fu-Kennard sebenarnya bukan nama lahir Kenny. Nama aslinya adalah Kenny Kennard, tetapi ia mengubah nama belakangnya pada tahun 2016 lalu dan mengganti akte kelahirannya dengan nama yang baru lengkap dengan SIM.
SIM Kenny Fu.
Pria yang bekerja sebagai pegawai supermarket tersebut mengakui bahwa ia mengganti namanya hanya untuk bersenang-senang saja. Hanya saja, tak terpikir olehnya bahwa perubahan nama tersebut akan memberikan 'sanksi' tak bisa memiliki paspor, seperti yang sedang ia alami saat ini.
ADVERTISEMENT
"Permohonan pembuatan paspor saya ditolak dengan alasan bahwa nama saya terlalu vulgar dan dapat menyebabkan pelanggaran," kata Kenny, seperti diberitakan Metro.
Pria yang berasal dari Bude, Cornwall, tersebut kemudian menuliskan kekecewaannya pada anggota parlemen Scott Mann. Dalam suratnya itu, Fu-Kennard mengatakan bahwa tanpa paspor, ia merasa seperti seorang tahanan di negara sendiri. Ia sulit percaya bahwa nama yang awalnya dibuat hanya untuk lucu-lucuan semata malah diartikan sebagai sesuatu yang konyol.
"Saya setuju dengan kebijakan Home Office bahwa tidak semua nama dapat diterima, seperti kata-kata kebencian atau yang menimbulkan kebencian. Tapi 'Fu-Kennard' tidak ofensif, dan saya keberatan menyangkal nama yang saya pilih," jelasnya.
Sebelum mengganti nama belakangnya menjadi Fu-Kennard, Kenny sebelumnya mengganti namanya jadi Coco Kenny saat ia berusia 16 tahun. Namun, ketika ia menjadi tentara, ia kembali mengganti nama tersebut karena dianggap kekanak-kanakan.
Kenny Fu.
Kata Fu-Kennard dipilih Kenny karena ia ingin bermain aman, sehingga masih bisa melamar pekerjaan. Sebab, nama tersebut tak jauh berbeda dengan nama aslinya, hanya menambah dua huruf saja di depannya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, menanggapi persoalan ini, Home Office mengatakan bahwa mereka punya kebijakan tersendiri untuk tidak mengabulkan permohonan paspor pada orang-orang dengan nama yang memiliki unsur kata-kata umpatan atau yang dapat menyebabkan keprihatinan publik. Bahkan jika hanya fonetis bukan ejaan yang sebenarnya.
Solusi satu-satunya yang dapat ditawarkan bagi Kenny adalah dengan mengganti nama belakangnya saat ini, sehingga ia bisa mendapat paspor seperti yang diinginkan. Meski begitu, tampaknya Kenny tak setuju dengan solusi ini.
"Saya menjaga nama keluarga saya. Saya suka Fu-Kennard, saya tidak ingin mengubahnya lagi, apalagi hanya karena mereka (pemerintah) membatasi saya," tandasnya.
Hmm.. Kalau kamu jadi Kenny, apa yang akan kamu lakukan demi paspor?
ADVERTISEMENT