Pecandu Game Online, Kini Jualan Rumput Laut, Omzetnya Rp 300 Miliar per Tahun

Viral Food Travel
Berita viral seputar Food dan Travel
Konten dari Pengguna
16 Maret 2020 22:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Viral Food Travel tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi produk Taokaenoi. Foto: shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi produk Taokaenoi. Foto: shutterstock
ADVERTISEMENT
Siapa sangka seseorang yang pernah kecanduan game online kini bisa menghasilkan uang Rp 300 M per tahun?
ADVERTISEMENT
Ya, segala cara pernah dilakukan Top Aitthiphat Kulapopngvanich (31) alias Top sebelum ia berhasil menciptakan produk jajanan kekinian, Tao Kae Noi. Dirinya bahkan tidak menyangka jika akan menyandang gelar A young billionaire from Thailand.
Ilustrasi pembuatan Tao Kae Noi. Foto: website Taokaenoi
Padahal, dirinya adalah pecandu game online, tepatnya ketika ia berumur 16 tahun. Karena hal ini, ia engga lanjut ke jenjang kuliah. Namun dari sana ia juga sempat menghasilkan uang sebesar 1 juta Baht dari penjualan item di game online miliknya tadi.
Nahasnya, di waktu yang sama, keluarganya terlilit hutang hingga rumahnya harus disita sementara waktu. Dengan uang terbatas yang dimilikinya, ia memutar otak untuk bisa berjualan lagi. Ia mencoba peruntungan berjualan DVD.
Sudah jatuh tertimpa tangga, begitulah nasibnya kala itu. Ternyata semua kaset yang dimilikinya adalah barang palsu. Dan uang yang menjadi modal belinya tidak bisa kembali. Kemudian ia mencoba meminjam uang di bank namun karena kondisinya kala itu, ia sedikit kesulitan.
Ilustrasi uang. Foto: shutterstock
Namun seiring berjalannya waktu, ia berhasil mendapatkan uang pinjaman tersebut. Walaupun di awal ia sempat merasa bersalah karena tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang perkuliahan.
ADVERTISEMENT
Ia mencoba menjual chesnut bersama sang paman di mall. Dari situ, Top mulai belajar berbisnis dan mencari tempat strategis untuk mendukung usahanya. Namun karena kesalahan teknis, di tengah-tengah ia berjualan, mesin yang memproduksi kacang tersebut rusak sehingga menimbulkan asap dan mengotori seisi mal.
Lalu segala hal yang ia lakukan saat itu menjadi sia-sia. Ditambah lagi, orang tuanya memilih untuk pergi ke China dan meninggalkan Top di Thailand.
Ilustrasi rumput laut. Foto: shutterstock
Setelah orang tua meninggalkan Top, ia disemangati oleh sang kekasih saat itu. Memang kata orang inspirasi itu bisa datang kapan saja. Pernah pada suatu hari sang kekasih memberikan makanan berupa rumput laut untuk dikudap bersama.
Lalu, ia berpikir untuk menekuni usaha rumput laut itu. Meskipun kekasihnya yang menginspirasi itu kemudian meninggalkannya. Modal 100 ribu Baht Top keluarkan demi menjajal snack rumput lautnya di pasaran. Bahkan, saat proses pencarian resep, sang paman sempat sakit akibat uji coba tersebut.
Ilustrasi 7-eleven. Foto: shutterstock
Memang usaha tidak pernah mengkhianati, segala upaya yang dilakukan Top berbuah manis ketika produknya berhasil masuk ke mini market 7-Eleven. Hingga saat ini, ia sudah berhasil memasarkan produknya hingga ke luar negeri, termasuk Indonesia; dan mendapatkan omzet kurang lebih Rp 300 miliar rupiah per tahunnya.
ADVERTISEMENT
Rumah dan hutang keluarga Top akhirnya terbayar lunas dan akhirnya ia berhasil mendapatkannya kembali. Tak hanya itu, saat ini kisahnya sudah dibuatkan film dengan tajuk The Billionaire.
Sangat inspiratif, bukan? Apakah kamu berminat untuk memperjuangkan hidup untuk fokus kepada bisnis kuliner viral seperti yang Top jalani selama ini?