Pindah ke Italia Dibayar Rp 3,3 Juta Perbulan, Berminat?

Viral Food Travel
Berita viral seputar Food dan Travel
Konten dari Pengguna
9 Maret 2020 9:25 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Viral Food Travel tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Desa
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Desa
ADVERTISEMENT
Menyuguhkan sederet destinasi yang ciamik membuat Italia menjadi negara langganan wisatawan untuk menghabiskan liburan. Pantai yang indah, situs bersejarah yang populer, hingga kulinernya yang khas, adalah beberapa hal yang bisa kamu temukan kala plesir ke Negeri Pizza.
ADVERTISEMENT
Meski jadi destinasi wisata yang sering disambangi wisatawan, Italia ternyata memiliki sisi lain yang jarang diketahui wisatawan. Ya, populasi manusia di negara tersebut kian menipis seperti halnya di sebuah desa yang bernama Teora ini.
Dilansir news.com.au, desa yang terletak di kaki Gunung Cresta del Gallo Italia Selatan tengah mengalami permasalahan serius yaitu populasi di desa tersebut yang terus mengalami penurunan.
Untuk itu, pemerintah setempat akan membayar mereka 240 dolar Amerika Serikat atau setara Rp 3,3 juta bagi mereka yang bersedia untuk pindah dan menetap di sana.
Wali Kota Desa Teora, Stefano Farina mengatakan program tersebut diharapkan bisa memberi dampak positif terhadap kelangsungan populasi di Desa Teora.
"Sebagai imbalannya, mereka akan mendapatkan uang sebesar Rp 240 euro atau Rp 2,4 juta untuk menyewa rumah selama dua tahun. Hal yang cukup menguntungkan mengingat biaya sewa terendah rumah di Italia mencapai 300 dolar AS atau Rp 4,2 juta per bulannya," kata Farina.
ADVERTISEMENT
Farina menambahkan, para pendatang setidaknya harus menetap selama tiga tahun dan telah memiliki minimal satu anak ketika mereka mengikuti program ini. Oleh sebab itu, program ini direkomendasikan bagi para pendatang yang telah memiliki keluarga.
Hal tersebut dikarenakan, masalah populasi penduduk Desa Teora dimulai ketika desa tersebut diguncang gempa bumi besar pada tahun 1980 yang menewaskan 157 orang dan menghancurkan banyak bangunan bersejarah dan budaya. Gempa bumi juga memaksa banyak penduduk muda untuk pindah ke tempat yang lebih aman.
“Dua bayi lahir (di Teora) setiap tahun versus 20 tetua yang meninggal dan kami hanya mempunyai 1500 penduduk,” lanjut Farina.
Selain Desa Teora, program ini sebenarnya telah dilakukan di beberapa tempat lain seperti di kota Bisaccia yang menjual rumah dengan harga sangat murah yaitu 1 euro atau setara Rp 15 ribu. Namun, Farina mengatakan program ini dinilai tidak efektif karena wisatawan harus mengeluarkan dana tambahan untuk merenovasi besar-besaran rumah tersebut.
ADVERTISEMENT
Selain itu, kemungkinan pembeli juga hanya akan menggunakan rumah untuk liburan atau periode singkat lainnya.
“Saya tidak percaya menjual rumah kosong seharga 1 euro, itu tidak mendorong orang untuk tinggal di kota,” kata Farina pada CNN Travel.
Bagi kamu yang berminat tinggal di Desa Teora dapat menghubungi kantor balai kota Teora melalui e-mail. Rumah-rumah yang tersedia semuanya dalam kondisi baik dan tak perlu mengeluarkan biaya untuk renovasi rumah, bahkan 1 euro sekalipun. Bahkan, kamu akan menempati rumah-rumah dengan harga rata-rata 45 ribu euro atau sekitar Rp 700 juta.
“Sejauh ini dua keluarga Italia telah menetap dan satu dari Brasil dengan akar Italia. Mereka bahkan membawa kakek-nenek mereka,” pungkas Farina.
ADVERTISEMENT
Desa Teora menawarkan banyak hal bagi wisatawan, misalnya saja tempat ini dikenal dengan daerah yang romantis di mana kamu dan pasangan bisa bernostalgia dengan cerita Romeo dan Juliet karya William Shakespeare ataupun menyaksikan parade Halloween Lique Squacqualacchiun yang ikonik.
Beberapa bangunan bersejarah juga masih ditemukan di desa ini seperti amfiteater, air mancur, kincir air, dan gereja kuno.
Gimana, kamu tertarik tinggal di Desa Teora?