Rumah Honai, Hunian Khas Kebanggaan Suku Dani

Viral Food Travel
Berita viral seputar Food dan Travel
Konten dari Pengguna
16 Juli 2021 6:04 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Viral Food Travel tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Rumah Honai milik Suku Dani. Sumber: Kementerian ESDM
zoom-in-whitePerbesar
Rumah Honai milik Suku Dani. Sumber: Kementerian ESDM
ADVERTISEMENT
Rumah Honai adalah satu dari rumah adat Papua yang ditempati oleh Suku Dani pada sebuah lembah bernama Lembah Baliem. Lembah ini lebih tepatnya terletak di Wamena yang merupakan ibu kota dari Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua.
ADVERTISEMENT
Penghuni rumah Honai, yakni Suku Dani, melalui informasi yang dilansir dari laman Portal Informasi Indonesia adalah suku asli Papua. Mereka tinggal di lembah gunung yang memiliki ketinggian 1.600 sampai dengan 1.700 di atas permukaan laut.
Rumah Honai ini dahulu ditemukan oleh Richard Archbold dalam ekspedisinya di tahun 1983 lalu.

Arsitektur Rumah Honai

Rumah Honai yang berbentuk bulat lingkaran terinspirasi dari sarang burung. Buku Rumah Bundar (2018) yang ditulis oleh Fangnania T. Rumthe menyebutkan, dahulu Suku Dani secara tidak sengaja memperhatikan burung saat sedang membangun sarang menggunakan ranting kayu, serta rumput kering.
Melalui kegiatan itulah, orang Dani kemudian belajar untuk membuat sebuah rumah. Sebab, sebelumnya mereka hanya mengandalkan pohon-pohon besar sebagai naungan.
Rumah Honai. Sumber: Kementerian PUPR
Rumah Honai memiliki tinggi 2,5 meter dan dibangun dengan bahan-bahan yang ada di alam. Atapnya dibuat dari jerami dan rumput alang-alang, dindingnya disusun dari papan kayu yang disebut papan cincang berbentuk runcing, dan tiangnya terbuat dari balok kayu untuk menyangga Honai dengan kuat.
ADVERTISEMENT
Uniknya, rumah Honai mempunyai pintu dan jendela yang sangat minim. Ini bertujuan untuk melindungi seisi rumah dari hawa dingin Lembah Baliem.

Fungsi Rumah Honai

Seperti fungsi rumah pada umumnya, rumah Honai tidak hanya digunakan sebagai tempat berteduh dan beristirahat saja. Hunian tradisional ini biasa digunakan untuk menyimpan makanan seperti umbi-umbian.
Namun uniknya, rumah Honai juga dipakai sebagai tempat pengasapan mumi oleh suku Dani yang memang memiliki tradisi untuk menjadikan jenazah orang yang sudah meninggal menjadi mumi.
Di rumah Honai para lelaki khususnya pemuda akan digembleng untuk bertahan hidup. Selain itu, honai juga menjadi titik pertemuan antar kelompok dan menjadi tempat untuk menerima tamu.
Rumah Honai sebagai rumah adat Papua. Sumber: Portal Berita Resmi Polri

Karakteristik Rumah Honai

Jurnal Karakteristik Arsitektur Tradisional Papua (2014) karya Nur Fauziah menyebutkan bahwa rumah Honai yang terletak di lembah pegunungan memiliki bentuk geometris berupa lingkaran dan memiliki pola permukiman yang berbentuk U ataupun melingkar. Rumah Honai biasanya akan mudah dijumpai pada suatu daerah yang tinggi dan tidak jauh dari sungai.
ADVERTISEMENT

Filosofi Rumah Honai

Rumah Honai memiliki filosofi tersendiri. Mengutip Kemdikbud, bentuk rumah Honai yang bulat dan melingkar tersebut dimaksudkan untuk tetap menjaga kesatuan dan persatuan yang tinggi di antara suku demi mempertahankan budaya nenek moyang sejak dulu.
Dengan tinggal bersama di dalam satu Honai berarti mereka memiliki satu pikiran, satu hati, dan satu tujuan dalam menyelesaikan perkerjaan-pekerjaan yang ada.
(SYA)