Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia sebagai Identitas Negara

Viral Food Travel
Berita viral seputar Food dan Travel
Konten dari Pengguna
15 Agustus 2022 11:29 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Viral Food Travel tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dalam keseharian, manusia berinteraksi memakai bahasa untuk saling memahami maksud dan tujuan. Sehingga peran bahasa dalam sebuah wilayah itu penting, apalagi untuk wilayah yang dijajah betahun-tahun lamanya seperti Indonesia.
ADVERTISEMENT
Bagi negara terjajah, bahasa bukan hanya sarana komunikasi, tapi juga identitas diri. Hal tersebut disampaikan oleh Linda Martin Alcoff (2000: 324) yang dikutip dari laman badanbahasa.kemdikbud.go.id, bahwa persoalan identitas telah menjadi kasus mendasar sejak dua dekade lalu di negara bekas tanah jajahan, apalagi jika penjajahan oleh asing berlangsung dalam tempo lama.
Lantas, bagaimana bangsa ini melawan retorika kolonial dan mengupayakan Bahasa Indonesia sebagai identitas Nasional? Yuk, simak pembahasannya di bawah ini.

Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia

Ilustrasi Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia. Foto: Pixabay
Bahasa Indonesia sebenarnya berakar dari bahasa Melayu. Dikutip dari ditsmp.kemdikbud.go.id, bahasa Melayu mulai dipakai di kawasan Asia Tenggara sejak abad ke-7.
Pada zaman Sriwijaya, bahasa Melayu menjadi bahasa kebudayaan, juga dipakai dalam berbagai transaksi antarsuku, maupun antarnegara yang datang ke kawasan Nusantara.
ADVERTISEMENT
Bahasa Melayu makin berkembang seiring dengan meluasnya penyebaran agama Islam. Akhirnya bahasa ini sampai ke pelosok-pelosok Nusantara dan menguat di masyarakat.
Dalam modul Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia yang ditulis Dra. B. Esti Pramuki, M.Pd, dijelaskan bahwa ketika bangsa Eropa pertama kali datang ke Indonesia, kedudukan bahasa Melayu sudah sangat mengakar dan terkenal hingga ke daerah.
Menurut Jan Huygen van Lischoten, pelaut asal Belanda yang berlayar ke Indonesia sekitar tahun 1581, bahasa Melayu bukan saja sangat harum namanya tetapi juga dianggap bahasa yang terhormat di antara bahasa-bahasa negeri timur.

Upaya Meresmikan Bahasa Indonesia di Masa Kolonial

Ilustrasi Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia. Foto: Pixabay
Ketika kolonialisme terjadi, bukan hanya tanah yang dikuasai, nilai bahasa Melayu juga direduksi. Dikutip dari badanbahasa.kemdikbud.go.id, retorika penjajah berhasil membuat pribumi berkepribadian rendah diri atau inferior, dan cenderung malu akan budaya dan bahasanya sendiri.
ADVERTISEMENT
Senada dengan apa yang disampaikan oleh Zawiah Yahya dalam bukunya Resisting Colonialist Discurse bahwa, "Retorika kolonial digunakan untuk mengawal kaitan kuasa antara Barat yang menjajah dengan Timur yang dijajah, sambil menepikan budaya pribumi."
Beruntung, semangat pemuda untuk mengembalikan bahasa Melayu sebagai identitas Indonesia, bangkit kembali. Upaya tersebut dirapatkan dalam Kongres Pemuda yang dilaksanakan pada tanggal 28 Oktober 1928.
Kongres tersebut akhirnya menjadi momen bersejarah yang melahirkan ikrar Sumpah Pemuda yang terdiri dari tiga butir, sebagai berikut:
Setelah ikrar Sumpah Pemuda, pembahsan mengenai bahasa resmi muncul dalam Kongres Bahasa Indonesia pertama di Solo pada tahun 1938.
ADVERTISEMENT
Pada kongres itu keluar dua hasil keputusan penting, yaitu bahasa Indonesia menjadi (1) bahasa resmi dan (2) bahasa pengantar dalam badan-badan perwakilan dan perundangundangan.
Lalu pada Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus 1945, dikukuhkanlah kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia secara konstitusional sebagai bahas
a negara.
Jadi, itulah sejarah panjang perkembangan bahasa Indonesia sebagai identitas dan bahasa resmi. Bahasa Indonesia tidak semata-semata ada, tapi banyak perjuangan yang menyertainya.
(ADS)