news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Setelah 30 Tahun, Seekor Kuda Nil Langka Lahir di San Diego Zoo

Viral Food Travel
Berita viral seputar Food dan Travel
Konten dari Pengguna
20 Mei 2020 15:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Viral Food Travel tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Kuda Nil Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Kuda Nil Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Kabar gembira datang dari Kebun Binatang San Diego, California, Amerika Serikat. Mereka mengumumkan kedatangan penghuni baru, yaitu seekor kuda nil langka.
ADVERTISEMENT
Yup, kuda nil ini sangat spesial, karena baru lahir kembali setelah 30 tahun lamanya. Hal itu membuat pihak kebun binatang sangat bersemangat menyambutnya.
Dilansir CNN, bayi kuda nil itu lahir dari induknya yang bernama Mabel, kuda nil yang berusia empat tahun. Bayi kuda nil itu lahir dengan berat sekitar 5 kilogram.
Bayi kuda nil tersebut tumbuh dengan pesat hingga kini beratnya sudah mencapai 11 kilogram. Menurut pengasuhnya, bayi kuda nil sudah bisa melakukan banyak hal, seperti menutup lubang hidung dan menahan napas di dalam air.
Adanya pandemi virus corona membuat warga San Diego belum bisa menyaksikan secara langsung bayi kuda nil ini karena kebun binatang masih ditutup. Bahkan meskipun nanti telah dibuka, induk dan bayinya ini tidak akan ditampilkan.
ADVERTISEMENT
Tapi tenang, kamu tetap bisa melihat aktivitas si bayi kuda nil menggemaskan ini melalui akun media sosial San Diego Zoo.
Kuda ni jenis pygmy terbilang unik dan langka karena ukuran tubuhnya yang mungil daripada kuda nil pada umumnya. Kemudian kuda nil pygmy juga hidup secara nokturnal dan mereka lebih senang hidup di darat daripada di dalam air.
Kini populasinya kurang dari 2.500 ekor di dunia, lho. Mereka hanya bisa ditemukan di empat negara lainnya, yaitu Cote d'Ivoire, Guinea, Liberia dan Sierra Leone.
Sebenarnya binatang ini biasanya hidup di aliran sungai yang ada di hutan. Namun, kini habitat mereka semakin terancam karena adanya aktivitas penebangan dan pembangunan pemukiman manusia.
ADVERTISEMENT