Toko Ini Menjual Bento Harga Pelajar dan Beri Izin untuk Ngutang Selama Pandemi

Viral Food Travel
Berita viral seputar Food dan Travel
Konten dari Pengguna
4 Mei 2020 10:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Viral Food Travel tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi bento. Foto: dok.shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bento. Foto: dok.shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pandemi virus corona banyak membuat negara di dunia meliburkan sekolah formal dan menggantinya dengan cara online. Tidak terkecuali negara sakura yang satu ini. Di Jepang, virus corona yang mulai muncul akhir Februari banyak cukup membawa kekhawatiran bagi warganya.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut membuat pemerintah mengumumkan keadaan ini menjadi darurat yang berkelanjutan. Sehingga sekolah-sekolah masih ditutup untuk jangka waktu yang panjang.
Seperti yang kita ketahui, bahwa sudah menjadi suatu kebiasaan ketika seorang anak bersekolah akan makan siang di kantin sekolah. Jika pembelajaran diganti menjadi media online, maka kesempatan makan siang pelajar di sekolah pun menghilang.
Hal ini yang menjadi motivasi dari toko makan siang bento Chonado di kawasan Kichijoji, Tokyo. Mereka menjadi viral ketika hendak membantu para pelajar yang kondisi perekonomian keluarganya sedang tidak baik selama pandemi ini.
Toko Bento Chonando ingin membantu dan menawarkan harga khusus untuk menu bentonya kepada anak-anak sekolah. Meskipun tidak gratis, Chonando memberikan kelonggaran bagi siapa saja yang membeli dengan membayarnya kapan-kapan; alias boleh ngutang.
ADVERTISEMENT
Seperti yang dibagikan oleh akun Twitter @haru_chat, ia mengabadikan foto sebuah poster di luar Toko Chonando. Foto tersebut membuat kebijakan pembayaran yang unik.
Pemberitahuan tersebut berbunyi:
“Sampai sekolah dibuka kembali, setiap Senin, Kamis, dan Jumat dari pukul 11.30 hingga 18.00, kami menawarkan bento untuk anak-anak seharga 250 yen (Rp 35 ribu). Untuk anak-anak yang tidak memiliki cukup uang, kamu bisa membayar di lain waktu.
Jika perlu, kamu bisa kembali dan membayar setelah dewasa. Dan, jika saat kamu sudah dewasa dan Chonando tidak ada lagi, maka silakan gunakan uang itu untuk membantu orang lain atau menyumbangkannya kepada seseorang yang membutuhkannya.”
Ilustrasi main Twitter. Foto: Melly Meiliani/kumparan
Hal ini mendapat banyak respons dari warganet, seperti akun @mikaitabi yang mengatakan "Perilaku seperti ini harus menumbuhkan kebaikan lebih lanjut. Seperti yang disebut dengan pay it forward, menurut sebuah studi oleh University of California; bahwa membuat kebaikan lebih memuaskan dan terjadi dalam kehidupan. Di sana juga dikatakan, bahwa seseorang yang lebih baik 3 kali lipat lebih mungkin untuk berbuat baik kepada orang lain,” tulisnya.
ADVERTISEMENT
Akun @chike13 juga menuturkan bahwa ketika ia kecil, ia hidup atas bantuan pemilik toko roti. “ Ketika saya mendapat pekerjaan dan mendapat gaji awal, saya pergi ke toko untuk berterima kasih kepada pemilik toko dan menangis. Jangan mengkhianati orang-orang itu. Saya hidup agar tidak menyimpang ke jalan orang. Toko ini (Chonado) juga akan menjadi toko semacam itu,” cuitnya.
Salah satu cuitan viral yang membalas akun @haru_chat adalah orang tua yang membubuhkan foto bento dari Chonando yang dimakan anak mereka hari itu. Di sana ia menuturkan bahwa Chonando juga memiliki bento untuk orang dewasa yang dihargai sekitar 800 yen (Rp 113 ribu).
Ia juga menambahkan, “Jika kamu kebetulan berada di lingkungan itu, Chonando bisa menjadi opsi bagus untuk mengisi perut dan juga hati anda,” tulisnya.
ADVERTISEMENT
Kira-kira kalau kejadian ini berlangsung di Indonesia, apa yang akan terjadi, ya?