Viral! Boikot Paris Baguette Korea Akibat Salah Satu Karyawannya Tewas

Viral Food Travel
Berita viral seputar Food dan Travel
Konten dari Pengguna
27 Oktober 2022 16:54 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Viral Food Travel tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi foto produk Paris Baguette. Foto: pixabay.com/SongYuDae
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi foto produk Paris Baguette. Foto: pixabay.com/SongYuDae
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Toko roti Paris Baguette di Korea Selatan mendapat kecaman keras dari masyarakat Negeri Ginseng tersebut. Hal itu setelah beredarnya berita tewasnya seorang pekerja perempuan berinisial A (23), akibat kecelakaan kerja yang mengakibatkan dirinya terjatuh ke dalam mesin pembuatan saus.
ADVERTISEMENT
Mengutip Korean Times, seorang karyawan pabrik diketahui bekerja sendirian di sebuah pabrik roti di Pyeongtaek, Provinsi Gyeonggi, Korea Selatan. Jasad pekerja yang ditemukan tewas Sabtu (15/10) tersebut tersangkut di mesin saus. Diketahui bahwa korban merupakan tulang punggung keluarga yang membiayai kebutuhan ibu dan adiknya.
Dilaporkan bahwa beberapa jam setelah penemuan jasad pekerja ini, dua mesin produksi tetap dioperasikan seperti biasa. Ternyata insiden kecelakaan kerja di pabrik bukan hanya ini saja yang terjadi. Sebelumnya karyawan pabrik juga mengalami cidera tangan tetapi tidak dibawa ke rumah sakit karena dia bukan pekerja tetap.
Perusahaan ini dinilai terus meremehkan keselamatan pekerja. Yim Min Gyung selaku anggota Asosiasi Pekerja Wanita Korea juga memberitahukan, bahwa sebanyak 50 persen karyawan perempuan pembuat roti mengalami keguguran akibat jam kerja yang berlebihan.
Ilustrasi pekerja di pabrik roti. Foto: pixabay.com/StockSnap
Menyusul insiden tersebut, penyelidikan dari kantor ketenagakerjaan regional menemukan bahwa mixer yang digunakan pabrik roti ini tidak memiliki perangkat interlock untuk melindungi operator.
ADVERTISEMENT
Melihat hal tersebut, Hur Young In selaku ketua SPC Group yang menaungi Paris Baguette kemudian mengeluarkan permintaan maaf. Selain itu, SPC group juga berjanji untuk menginvestasikan 100 miliar won atau setara dengan Rp 1 triliun untuk uang keamanan.
"Saya sangat bertanggung jawab atas kecelakaan ini dan dengan rendah hati menerima teguran keras dan kritik dari publik. Perusahaan sedang mengerjakan penyelidikan dengan pihak berwenang. Kami bekerja keras untuk mengetahui penyebab pasti kecelakaan itu dan mengambil tindakan tindak lanjut,” tutur Hur.
Kemarahan publik atas SPC pun meningkat. Dampaknya tidak hanya produk dari Paris Baguette saja yang diboikot, berbagai produk lain dari perusahaan ini juga turut menjadi sasaran pemboikotan. Seperti contohnya; Baskin Robbins, Dunkin Donuts, Shake Shack, dan Samlip.
ADVERTISEMENT
Diketahui bahwa sebagai ucapan berbelasungkawa, toko ini mengirimkan roti kepada keluarga dan kerabat mendiang korban. Hal tersebut diunggah dalam media sosial Twitter Hyunsu Yim, @hyunsuinseoul yang merupakan seorang penulis dari Negeri Ginseng. Sontak hal ini mengundang berbagai kecaman dari warganet.
“Kami tidak mau makan roti yang berlumuran darah pekerja,” tulis salah satu pengguna internet. Tagar "Boikot SPC" dan "Gerakan Tidak Membeli" pun menjadi trending di media sosial Twitter.
Tentunya setelah insiden ini, diharapkan agar kejadian serupa tidak terjadi kembali. Sampai saat ini, tagar boikot Paris Baguette masih ramai dibicarakan warganet termasuk di Indonesia.