Viral! Chef Ini Bikin Penjelasan Soal Roti Sourdough yang Dibilang Haram

Ilustrasi roti sourdough Foto: Dok.Shutterstock

Setelah kemarin ramai soal isu klepon yang dinyatakan sebagai makanan haram, kini muncul lagi di media sosial tentang roti sourdough yang tak halal. Meskipun begitu, sebenarnya sudah sejak lama isu roti sourdough haram ramai di media sosial.

Maka itu, Chef Yohanes Adhijaya menjelaskan isu roti sourdough yang dituduh haram dalam postingan Instagram pribadinya, @yohanesadhijaya (21/9).

Dalam postingan tersebut, pendiri kursus baking Ragi ini akhirnya membuka suara setelah beberapa netizen menuduh produk makanan ini tidak halal.

Rumor mengenai sourdough yang tidak halal sebenarnya sudah lama terdengar, tetapi jenis roti sourdough sendiri memang jarang dikonsumsi orang Indonesia. Namun dengan tuduhan tersebut, tidak heran jika chef yang sering mengadakan kelas pembuatan roti ini akhirnya buka suara.

Dalam postingan tersebut, chef Yohanes menjelaskan bahwa roti sourdough yang dibuat menggunakan ragi air atau water yeast dinilai tidak halal, karena buah yang difermentasi lebih dari 3 hari akan menghasilkan alkohol seperti etanol yang lebih dari 0,5 persen.

Menjawab tuduhan tersebut, chef Yohanes membandingkan kandungan alkohol dalam buah-buahan. Proses fermentasi buah-buahan seperti durian, cempedak, dan tapai dapat menghasilkan alkohol di atas 3 persen. Tetapi, buah-buahan tersebut termasuk halal dan aman untuk dikonsumsi tanpa membuat mabuk.

“Air fermentasi buah memang bisa 3-6 hari dan mengandung etanol bisa sampai 3 persen bahkan tergantung buah yang digunakan. Pertanyaan apakah memabukan? Diminum airnya? Engga juga kan,” tulis chef Yohanes.

Pada akhirnya, chef Yohanes menekankan kalau air fermentasi buah yang adalah salah satu bahan pembuatan sourdough itu aman untuk dikonsumsi.

Kandungan alkohol dalam air fermentasi buah juga lebih rendah dari kandungan alkohol alami di buah. Roti sourdough tidak akan membuat mabuk, jadi klaim kalau roti sebagai makanan haram sepertinya kurang tepat, ya?