Viral, Pantai Filipina Bak Cendol Karena Dipenuhi Ubur-ubur Merah Muda

Viral Food Travel
Berita viral seputar Food dan Travel
Konten dari Pengguna
4 April 2020 10:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Viral Food Travel tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi ubur-ubur pink Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ubur-ubur pink Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Masyarakat Filipina dihebohkan dengan kemunculan ratusan ubur-ubur merah muda di Pantai Corong-corong, El Nido, Palawan. Ubur-ubur berwarna merah muda tersebut terlihat memenuhi laut dekat tepi pantai.
ADVERTISEMENT
Pemilik akun Twitter bernama Sheldon Rey Boco, @SheldonRey, membagikan video kejadian ubur-ubur yang memenuhi Pantai Corong-corong, Palawan, menjadi sebuah thread.
Thread ini kemudian viral. Sampai berita ini diturunkan, utas tersebut sudah di-retweet sebanyak 8400 kali dan mendapat likes dari 3.200 pengguna.
Dalam video tersebut, Sheldon Rey Boco terlihat sedang berada di atas perahu. Ia kemudian merekam pemandangan laut di bawah perahunya yang dipenuhi dengan ubur-ubur merah muda.
Ubur-ubur merah muda tersebut nampak berjajar rapih hingga ke pinggir pantai dalam jumlah yang sangat banyak. Sekilas nampak seperti minuman cendol yang biasa kamu tenggak saat hari sedang panas-panasnya.
Dalam utasnya tersebut, Boco menuliskan gurauan yang terkesan sangat relevan dengan kondisi masa kini. Mengingat saat ini masyarakat sedang sibuk-sibuknya melakukan physical distancing. Tapi ubur-ubur di Pantai Corong-corong malah berjajar berdekatan.
Kapal bersandar di tepi Pantai Corong-Corong, El Nido, Filipina Foto: Shutter Stock
“Ubur-ubur tentu saja tidak terpengaruh oleh pembatasan #COVID19. Ini merupakan makhluk kecil yang lucu, seperti tomat namun mengerikan #jellyfish. Crambione cf. mastigophira di El Nido, Filipina,” tulisnya dalam unggahan tersebut.
ADVERTISEMENT
Sheldon Rey Boco adalah ahli biologi kelautan Australia. Pada Manila Bulletin, ia mengatakan bahwa ratusan atau ribuan ubur-ubur ini mungkin ada pada Januari atau Februari. Namun, karena angin dan kondisi pasang surut saat ini, mereka baru muncul pada bulan Maret di Palawan.
“Ada tahun ketika populasi ubur meninggi dan ada juga tahun ketika mereka sedikit atau bahkan hampir tidak ada” tambah Boco pada Manilla Bulletin.
Lanskap Pantai Corong-Corong, El Nido, Filipina yang indah Foto: Shutter Stock
Dalam postingan selanjutnya, Bocco menuliskan bahwa ia juga tidak tahu spesifik penyebab kehadiran ubur-ubur yang jumlahnya cukup banyak ini.
Belum diketahui apakah ubur-ubur itu merasa karena stres akibat perubahan iklim atau pemanasan global. Derajat keasaman pantai meninggi atau oksigen di dalam laut yang sudah mengurang.
ADVERTISEMENT
“Tidak tepat bagi kita untuk menyimpulkan penyebab banyaknya spesies ubur-ubur ini. Karena belum ada bukti dan penelitian yang menjelaskan secara pasti kejadian ini,” pungkas Bocco dalam thread Twitternya.
Pantai Corong-Corong, El Nido, Filipina yang berair jernih Foto: Shutter Stock
Perubahan iklim dunia memang bukan persoalan baru. Ada banyak manusia yang tidak memperdulikan kelestarian alam di dunia. Sampah adalah satu dari sekian banyak persoalan yang kini tengah dihadapi masyarakat dunia.
Pantai Corong-corong adalah tujuan wisata populer di Filipina. Namun, karena adanya penyebaran virus corona, pantai ini menjadi sepi dan tidak dikunjungi lagi oleh wisatawan.