Viral Turis Perempuan di Bali Protes Tidak Bisa Masuk Pura karena Menstruasi

Viral Food Travel
Berita viral seputar Food dan Travel
Konten dari Pengguna
23 Maret 2020 17:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Viral Food Travel tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Pura di Bali. Foto : Unsplash.com.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Pura di Bali. Foto : Unsplash.com.
ADVERTISEMENT
Setiap tempat ibadah pasti memiliki aturan yang wajib ditaati oleh orang-orang. Salah satu aturan yang paling sering ditemukan ialah wanita menstruasi dilarang masuk ke dalam rumah ibadah. Seperti halnya masjid, pura, dan tempat ibadah lainnya.
ADVERTISEMENT
Nah, baru-baru ini seorang turis perempuan bernama Natalia Muschova, sedang menjadi perbincangan di Twitter. Sebab, ia tidak diperbolehkan masuk salah satu pura di Bali, karena sedang menstruasi. Turis perempuan tersebut pun merasa kesal dan membuat video TikTok yang berisikan bentuk protesnya atas perarturan tersebut.
“Saya terlalu lelah untuk berkata-kata tentang perempuan ini,” tulis akun bernama @soendala, yang pertama kali mengunggah video tersebut.
Dalam video tersebut, Natalia mengungkapkan kekecewaannya karena tidak bisa untuk masuk ke pura.
“Aturan ini melarang perempuan yang sedang menstruasi untuk masuk ke dalam. Apa yang terjadi di bawah sini, semua di luar kehendak kita, sangat kotor, dan tidak suci katanya,” protesnya sambil menunjuk aturan yang terpajang di depan pura.
ADVERTISEMENT
Turis perempuan itu pun mendapat kecaman dari pengguna Twitter. Banyak di antaranya memberi komentar bahwa ia sangat tidak menghargai kepercayaan dan kebudayaan orang lain.
"Dan dia berpikir kalau dia sudah melakukan sesuatu yang benar. Astaga, saya tidak mengerti,” tulisnya akun @ftesza memberikan komentar.
Karena menjadi viral, Natalia Muchova membuat video penjelasan terkait menstruasi di Bali versinya. Dalam video tersebut, ia masih merasa kesal karena tidak diperbolehkan masuk ke dalam pura di Bali ketika sedang menstruasi. Ia merasa perarturan tersebut adalah bentuk diskriminatif terhadap perempuan.
“Perempuan yang sedang menstruasi adalah hal yang terlarang untuk memasuki pura dan tempat-tempat lainnya di Bali. Baginya, menstruasi adalah hal yang sangat kotor dan tidak suci. Apapun itu kepercayaan dan budayanya, menstruasi bukanlah kehendak manusia dan terjadi secara alami,” ujarnya dalam video TikTok lanjutannya.
ADVERTISEMENT
Sontak, video lanjutannya itu pun lagi-lagi mendapat kecaman dari netizen. "Orang-orang Hindu, maupun yang emang asli Bali yang punya TikTok, boleh loh kasih informasi di kolom komentarnya. Malah yang disalahin kulturnya yang dibilang misogynistic dan nyalahin patriarkinya,” tulisnya akun @multiakgae.
“Yang kayak gini lepasin aja di Pulau Komodo, biar paham kalo di Indonesia punya alasan kalo ngelarang sesuatu. Biar dikejar-kejar kodomo,” tulis pemilik akun @spoilagedcapo bermaksud lucu.