Viral! Wanita Afghanistan Melahirkan di Atas Pesawat Saat Kabur dari Taliban

Viral Food Travel
Berita viral seputar Food dan Travel
Konten dari Pengguna
26 Agustus 2021 16:23 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Viral Food Travel tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Anak-anak pengungsi menunggu penerbangan berikutnya setelah diturunkan di Bandara Internasional Hamid Karzai, di Kabul, Afghanistan, Kamis (19/8/2021). Foto: Mark Andries/AS Korps Marinir/ Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Anak-anak pengungsi menunggu penerbangan berikutnya setelah diturunkan di Bandara Internasional Hamid Karzai, di Kabul, Afghanistan, Kamis (19/8/2021). Foto: Mark Andries/AS Korps Marinir/ Reuters
ADVERTISEMENT
Seorang wanita dari Afghanistan terpaksa melahirkan di dalam pesawat militer angkatan udara AS saat melarikan diri dari Taliban yang menguasai Kabul. Proses persalinan itu terjadi di dalam Pesawat Militer C-17 milik Amerika Serikat (AS).
ADVERTISEMENT
Dilansir The Independent, insiden itu dilakukan pada saat pengungsi Afghanistan melakukan penerbangan menuju Jerman.
Saat proses persalinan, Komando Mobilitas Udara mengatakan perempuan itu mengalami kesulitan saat melahirkan di atas pesawat angkut C-17. Oleh karena itu, komandan pesawat mengambil tindakan dengan menurunkan ketinggian pesawat untuk meningkatkan tekanan udara.
Proses persalinan pengungsi Afghanistan di pesawat militer Foto: AirmobilityCMD/Twitter
Setibanya pesawat mendarat di pangkalan udara Ramstein di Jerman, tim medis ke-86 bergegas naik ke dalam pesawat dan mengantarkan wanita tersebut ke ruang bersalin darurat di ruang kargo. Komando Mobilitas Udara AS (AMC) menjelaskan bahwa wanita tersebut melahirkan di ruang kargo pesawat sebelum diangkut ke rumah sakit.
''Setelah mendarat, penerbang dari MDG ke-86 naik dan mengantarkan anak itu di ruang kargo pesawat. Akhirnya, bayi perempuan dan ibu diangkut ke fasilitas medis terdekat dan dalam kondisi baik." jelas perwakilan dari AMC.
ADVERTISEMENT
Pangkalan udara Ramstein digunakan sebagai pos transit bagi orang-orang yang dievakuasi dari Afghanistan. Taliban menguasai Afghanistan setelah merebut Kabul pada 15 Agustus, memaksa presiden dan pejabat tinggi lainnya meninggalkan negara itu.
Perebutan kekuasaan yang tak terduga memicu pelarian besar-besaran dari Afghanistan. Pelarian ini menyebabkan bandara di Kabul diserbu oleh para pengungsi dan menyebabkan kekacauan.
Pentagon secara resmi mencari bantuan dari maskapai komersial untuk merelokasi pengungsi dari Afghanistan begitu mereka meninggalkan negaranya. Akhirnya, tahap awal program Civil Reserve Air Fleet telah diaktifkan.
Sebanyak 18 pesawat diminta membantu melakukan proses evakuasi, yaitu masing-masing tiga dari American Airlines, Atlas Air, Delta Air Lines dan Omni Air. Dua dari Hawaiian Airlines dan empat dari United Airlines.
ADVERTISEMENT
Pesawat-pesawat itu tidak akan terbang langsung ke bandara internasional Hamid Karzai di Kabul. Pesawat itu hanya bertugas memindahkan pengungsi dari bandara lain di wilayah tersebut atau di tempat lain begitu mereka meninggalkan Kabul. Evakuasi langsung dari bandara Kabul akan ditangani militer AS.