Federasi Sepak Bola Italia Berupaya Memulai Kembali Serie A pada 20 Mei

Presiden Federasi Sepak Bola Italia (FIGC), Gabriele Gravina. Foto: Situs Website FIGC.

Sejumlah lini kehidupan di Italia mati karena pandemi corona. Dengan sekitar 110 ribu kasus, wajar bila pemerintah setempat telah menerapkan kebijakan lockdown untuk negaranya. Terlebih, Italia saat ini menempati posisi kedua sebagai negara dengan jumlah pasien positif COVID-19 terbanyak di dunia.

Sepak bola juga ikut terhenti karenanya. Kompetisi sepak bola level teratas Italia, Serie A, telah ditangguhkan sejak 9 Maret. Keputusan saat itu menyebut 3 April sebagai batas penangguhan.

Namun, melihat situasi saat ini yang belum kunjung membaik, rasa-rasanya tidak mungkin apabila Serie A kembali bergulir dalam waktu dekat.

Marca melaporkan, saat ini Presiden Federasi Sepak Bola Italia (FIGC), Gabriele Gravina, sedang menimbang upaya menggulirkan kembali kompetisi pada 20 Mei mendatang.

''Tidak ada yang mampu membuat prediksi secara tepat di tengah wabah ini. Ini adalah keadaan yang sulit bagi kita semua. Namun, saat wabah ini mereda, kami akan segera bergerak cepat,'' tutur Gravina.

''Prioritas kami adalah segera menyelesaikan kompetisi. Saat ini, kami tengah dalam masa isolasi sampai 18 April mendatang. Perkiraan kami, kompetisi bisa segera bergulir pada 20 Mei mendatang, atau setidaknya di bulan Juni, sehingga dapat selesai pada bulan Juli,'' tambahnya.

Opsi lainnya, menurut Marca, adalah menggulirkan kembali kompetisi pada Agustus atau September. Namun, FIGC agak ragu mengambil opsi tersebut. Pasalnya, apabila kompetisi berjalan pada Agustus atau September, kompetisi musim berikutnya bakal terlambat dimulai.

Sebelum ditangguhkan, Juventus kokoh menempati puncak Serie A dengan torehan 63 poin, dibuntuti Lazio dan Inter Milan pada posisi ke-2 dan 3 klasemen. Juventus juga menyumbang pemainnya dalam daftar top skor. Megabintang Cristiano Ronaldo berhasil menempati posisi ke-2 deretan pencetak gol terbanyak dengan torehan 21 gol dari 22 penampilan.