Geliat Industri Mainan Anak di Tengah Perkembangan Gawai

Lisa Ramadhanty
Univ. Mercu Buana 2019
Konten dari Pengguna
13 Januari 2021 17:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Lisa Ramadhanty tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Di tengah perkembangan gawai yang kian pesat, Acosta sebagai produsen jual mainan anak-anak tetap berupaya untuk memberikan produk terbaik bagi anak-anak Indonesia.
Selain bersifat menghibur, mainan anak juga diharapkan berfungsi sebagai sarana edukasi. Hal ini bertujuan agar anak-anak Indonesia tidak tumbuh bersama gawai, namun bisa belajar bersosialisasi, kaya imajinasi, dan kreatif bersama teman-teman sebaya.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama PT Acosta Super Food, Junirman Jaqin mengatakan, sebagai salah satu produsen mainan di Indonesia, kami selalu berinovasi agar mainan kami tetap mendapatkan tempat dihati masyarakat Indonesia.
Sejalan dengan visi perusahaan, PT Acosta Super Food selalu membuat mainan edukatif dan Fun-doh merupakan produk pertama dengan model plastisin.
Berbeda dengan plastisin yang biasa, Fun-Doh menggunakan bahan-bahan makanan sehingga alami dan aman untuk dimainkan. Jadi, para orang tua tidak perlu khawatir jika kulit anak-anak mereka terkena iritasi.
“Sebelum internet berkembang seperti sekarang, saya sudah bisa melihat jika dunia anak Indonesia membutuhkan mainan yang kreatif, namun juga tidak berbahaya untuk anak- anak. Makanya saya mencoba untuk membuat mainan plastisin dari bahan yang aman, yakni tepung terigu, garam, serta pengembang di tahun 2005,” ujar Jurnirman saat dihubungi melalui telepon (12/3).
ADVERTISEMENT
Setelah itu, dia PT Acosta Super Food mulai berinovasi mengembangkan mainan anak dari bahan dasar daur ulang dengan melihat trends pasar.
“Misalnya, saat ini yang sedang populer adalah mainan role play (bermain peran). Untuk anak laki-laki, mayoritas tertarik dengan permainan profesi. Mereka bisa jadi dokter, pilot, guru, bahkan koki. Sementara untuk anak perempuan biasanya lebih tertarik dengan simulasi berjualan di pasar, supermarket atau bekerja di salon,” tambahnya.
Agar produk PT Acosta Super Food tidak kalah saing dengan game online, Junirman berpendapat jika inovasi dan evaluasi produk merupakan kunci utama. Mulai dari kualitas sampai packaging, semuanya selalu diperbaiki menjadi lebih baik setiap beberapa bulan sekali.
“Kalau dulu, tren mainan bisa sampai 1-2 tahun. Tapi kalau sekarang, 3 bulan saja kita sudah harus memutar otak lagi bagaimana agar produk kami tetap diminati,” tuturnya.
ADVERTISEMENT
Junirman tidak memungkiri jika game online juga bisa menjadi sarana edukasi bagi anak. Namun dia tetap berpesan kepada para orang tua dan guru, untuk memperhatikan mainan anak-anak mereka. Sebisa mungkin, mereka terlibat dalam pemilihan mainan tersebut dan memahami bagaimana cara bermainnya.
Oleh sebab itu, ketika sebelum pandemi Covid-19, PT Acosta Super Food selalu memberikan workshop di sekolah-sekolah tentang mainan anak. Banyak guru-guru TK yang juga diajari cara membuat berbagai macam bentuk benda atau hewan dari Fun-doh.
“Mainan anak itu tidak perlu mahal, yang penting baik dan bermanfaat untuk tumbuh kembang mereka. Banyak sekali permainan menyenangkan yang tanpa anak-anak tersebut sadari, itu adalah proses belajar,” pungkasnya.