Tuhan Percaya, Aku Bisa

vividmedia19
Saya seorang guru di TK dan Madrasah Ibtidaiyah
Konten dari Pengguna
24 April 2024 8:02 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari vividmedia19 tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Di suatu acara yang aku datangi saat itu, tiba-tiba semua orang bertepuk tangan dan bersorak dengan gembira ketika pembicara mengucapkan kata-kata yang luar biasa. Setelah suara tepuk tangan itu perlahan menghilang, sang pembicara membuka permbicaraannya kembali dengan kalimat yang menggetarkan hati.
ADVERTISEMENT
"Suatu saat nanti, jangan hanya jadi penonton dan bertepuk tangan. Tapi jadilah orang yang ditonton dan diberi tepuk tangan"
Kalimat itu yang selalu aku ingat hingga sekarang. Dulu aku hanyalah anak perempuan yang kurang pergaulan dan tak banyak bicara. Berbagai aktivitas yang aku lakukan, hanya seperlunya saja. Tidak banyak yang bisa aku lakukan. Sehingga hari-hari menjadi sepi. Aku tidak pernah percaya diri dengan apa yang aku lakukan. Setiap acara di sekolah, aku hanya menjadi penonton yang monoton. Tidak seperti yang lain, banyak peran yang dimainkan.
Dalam hatiku bergumam. Aku juga ingin seperti mereka yang selalu ada dalam setiap acara sekolah. Bapak Ibu Guru juga selalu membutuhkan kehadirannya. Tidak dengan aku, aku hanya bisa melihat teman-temanku dari jauh.
ADVERTISEMENT
Hingga suatu waktu, aku mengingat kembali kata-kata itu. Jika aku ingin menjadi bagian dari mereka, maka aku harus mempercepat langkahku dan menata ulang mentalku.
"Tuhan, engkau percaya kan jika aku bisa?". Gumamku sendirian.
Aku mulai mengikuti banyak kegiatan di sekolah dan akhirnya menjadi bagian dari mereka dengan berbagai peran. Aku juga menjadi bagian dari anggota ekstra olahraga dan pramuka yang bisa membawaku keliling berbagai kota saat itu untuk berlomba.
Dewasa ini, aku sadar bahwa seiring berkembangnya zaman. Aku tidak bisa jika hanya duduk manis saja. Banyak peran yang harus dimainkan jika ingin tetap bertahan. Semuanya akan menjadi mungkin jika kita mau berusaha.
Berkat berbagai pengalaman yang aku lakukan dulu, kini aku mampu menjadi seorang pembicara dalam suatu acara. Aku yang dulu yang hanya bisa bertepuk tangan, kini tepuk tangan itu juga aku dapatkan. Jangan pernah menyerah dengan ketidak mampuan akan diri kita, Tuhan akan mampukan hambanya jika mau berusaha.
ADVERTISEMENT
Tuhan saja percaya jika kita mampu,
Vivid Rohmaniyah,M.Pd
Guru PAUD Aisyiyah Bustanul Athfal Karangwungulor Laren Lamongan