Ada nyeri yang bertubi-tubi di kepala ketika kedua matanya terbuka. Langit-langit putih yang sempat terlihat kembali menghilang dalam pejaman matanya. Sebelah tangannya terangkat, memegang pelipisnya yang berdenyut. Terus berdenyut hingga membuatnya sulit menahannya.
“Liki…?”
Suara itu bukan suara yang beberapa hari ini didengarnya. Itu suara yang berbeda dan dia tidak mengenalinya. Ketika kedua matanya kembali membuka, dia hanya melihat seorang wanita dengan wajah yang tidak jelas. Pandangannya buram, tertutup air mata yang terus muncul saat dia berusaha menahan rasa sakit.
Lanjut membaca konten eksklusif ini dengan berlangganan
Keuntungan berlangganan kumparanPLUS
Ribuan konten eksklusif dari kreator terbaik
Bebas iklan mengganggu
Berlangganan ke newsletters kumparanPLUS
Gratis akses ke event spesial kumparan
Bebas akses di web dan aplikasi
Kendala berlangganan hubungi [email protected] atau whatsapp +6281295655814