news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Pilkada Tangsel 2020: Akan Muncul Kuda Hitam Di Tengah Pertarungan Lama?

Wahyu Ari Wicaksono
Newsteller and writerpreneur.
Konten dari Pengguna
18 Februari 2020 10:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Wahyu Ari Wicaksono tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Maskot Pilkada Tangsel 2020 "Si Pangsi" dan Slogan :Pilkada Berbudaya, Tangsel Berdaya" -Sumber Foto: pikiranrakyat.com (7/2/2020).
zoom-in-whitePerbesar
Maskot Pilkada Tangsel 2020 "Si Pangsi" dan Slogan :Pilkada Berbudaya, Tangsel Berdaya" -Sumber Foto: pikiranrakyat.com (7/2/2020).
ADVERTISEMENT
Pusat Kajian Komunikasi Politik Indonesia (PKKPI), menyebutkan ada beberapa figur yang mereka anggap kuat dan akan masuk ke bursa bakal calon Walikota Tangerang Selatan (Tangsel) periode 2021-2026. Pilkadanya akan berlangsung 23 September 2020.
ADVERTISEMENT
“Dalam Pilkada Tangsel 2020 PKKPI mencatat sejumlah nama dan ada nama kuat dalam calon tersebut. Rilis PKKPI ini adalah hanya pantauan, belum hasil survei,” kata analis dan pengamat politik Komunikasi dari PKKPI, Gede Munanto dalam siaran pers, Senin (18/2/2020).
Munanto mengatakan, Pilkada Tangsel meskipun masih ada waktu beberapa bulan lagi, tetapi pesta demokrasi di provinsi Banten yang dekat dengan Jakarta ini dipastikan akan ramai dan akan muncul kuda hitam sebagai tokoh baru.
“Tokoh baru itu adalah yang akan membawa Tangsel ke perubahan yang cepat dan bahkan mendunia,” jelas Munanto yang juga Dosen Komunikasi di Universitas Pancasila Jakarta.
Pilkada 2020 ini secara serentak dilaksanakan di sejumlah Provensi Kabupaten dan Kota sebanyak 270, Tangsel daerah yang sangat dekat dengan Ibukota Jakarta dan ini dipastikan Pilkada Tangsel akan tajam pembicaraannya.
ADVERTISEMENT
Ditambahkan Munanto bahwa ada sejumlah calon baik politikus, Petahana (walau cuma wakil), ada Sekda, Lurah, pengusaha dan bahkan ada putri Wakil Presiden yang semuanya mempunyai karakter masing-masing.
“Banyak tokoh di Tangsel, tetapi saya melihat ada mana-nama seperti pengusaha yang profesional ini yang akan bawa perubahan hakiki. Di Tangsel juga perlu sosok tegas teruji dan paham masalah polhukam yang penting bela rakyat dan ciptakan lapangan kerja dan anti korupsi,” bebernya.
Lebih lanjut, menurut Munanto Pilkada Tangsel berbeda dengan daerah lain harus menggunakan strategi kampanye yang membumi.
“Memang hanya ada 7 Kecamatan wilayah Tangsel dalam pilkada, namun Tangsel dapat belajar banyak dari Jakarta atau sekitarnya,” tuturnya.
Dalam pantauan PKKPI selain nama Wakil Walikota Benyamin Davnie yang muncul dengan sejumlah Billboard yang masif nama lain calon Wali Kota Tangsel nama ada Siti Azizah (putri Wapres RI Maruf Amin), Muhammad (sekda Tangsel), Rizal Bawazier (pengusaha muda), dan lainnya.
ADVERTISEMENT
Dalam data PKKPI juga, lanjut Munanto yang maju pada Pilkada Tangsel 2020, diprediksi dalam konstelasi politik partai kemungkinan akan ada 3 Pasangan, yang jelas Partai Golkar sudah aman meski satu partai, namun ini harus bangun strategis juga karena kursi-kursi di Tangsel Partai ini harus koalisi dengan partainya untuk syarat menjadi Walikota yang 20 persen syarat wajib KPU,” ucap Kandidat Doktor Universitas Padjajaran (UNPAD) Bandung ini.
Masih kata Munanto bahwa saat ini Kota Tangsel berharap dengan yang baru, jadi saya tegaskan akan ada kuda hitam yang muncul itu diyakinkan dari riak-riak Pilkada Tangsel yang semakin dinamis.
“Yang jadi kuda hitam itu bisa jadi dari pengusaha atau anak muda yang sukses, birokrat dan petahana mungkin ada tapi tipis, masyarat Tangsel sudah paham sosok dan harapannya bagi kotanya,” pungkasnya. (*)
ADVERTISEMENT