Lampaui 6 Jam Perjalanan Demi Bersekolah

Wahana Visi Indonesia
https://wahanavisi.org/id
Konten dari Pengguna
5 Juli 2018 11:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Wahana Visi Indonesia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Lampaui 6 Jam Perjalanan Demi Bersekolah
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Bagi seorang Aprilia, gadis yang saat ini duduk di kelas 2 SMP, berjuang dalam hidup adalah hal yang biasa. Berbeda dengan anak-anak yang tinggal di perkotaan dengan berbagai kemudahan, Aprilia menjalani kehidupannya dengan penuh usaha. Bersekolah adalah salah satu perjuangan yang harus dilaluinya sehari-hari.
ADVERTISEMENT
Bagaimana tidak, Lia-begitu ia biasa disapa- harus menghabiskan waktu enam jam perjalanan untuk sekali perjalanan menuju dan pulang dari sekolah. Lia harus bangun pukul 04:00 pagi untuk bersiap dan bergegas ke sekolah. Ia harus menyeberangi Danau Sentani, Papua untuk bisa sampai ke daratan.
Rumah Lia memang terletak di atas Danau Sentani, di salah satu desa dampingan Wahana Visi Indonesia di Papua. Itulah mengapa, ia sangat mengandalkan kapal kayu yang biasa digunakan ayahnya untuk membawanya menuju daratan.
Setibanya di daratan, Lia masih harus membutuhkan usaha untuk sampai ke sekolah. Ia harus menantikan truk yang lewat untuk bisa membawanya sampai hingga di sekolah.
Setelah belajar seharian penuh, Lia masih harus berjuang untuk kembali pulang. Ia tetap harus mengandalkan kendaraan yang lewat untuk bisa membawanya kembali ke Danau Sentani. Menanti hingga 2-3 jam adalah hal yang biasa bagi Lia. Menahan lapar dan panas juga menjadi kebiasaannya.
ADVERTISEMENT
Lia ingin sekali menjadi seorang Perawat yang bisa memberikan perawatan dan pengobatan bagi banyak orang. Cita-citanya ini lebih besar dibandingkan rasa lelahnya tersebut. Lia masih berharap dirinya bisa menyelesaikan pendidikan hingga perguruan tinggi meskipun perjalanannya meraih mimpi tidaklah mudah. Jika suatu saat alam tidak mendukungnya, Lia berkata "Mungkin ini jadi hari terakhirku sekolah,".
Lia masih memiliki harapan tersebut. Bantuan kepadanya bisa saja hadir dari siapapun. Salah satunya dari setiap orang yang bisa menjadikannya Anak Santun (anak asuh) lewat Program Sponsor Anak.
Daftarkan diri menjadi Sponsor Anak Wahana Visi Indonesia di : bit.ly/hariterakhirkusekolah