Mulai 1 Juni 2021 kemarin, pemerintah Malaysia memberlakukan kebijakan penutupan total (lockdown) di seluruh negara bagiannya. Kebijakan ini diambil menyusul eskalasi kasus baru COVID-19 yang tak terkendali.
Tanda-tanda eskalasi kasus ini mulai terlihat dari tingginya kasus harian hingga menyentuh angka 9.020. Indikasi lain datang dari meningkatnya tingkat hunian kamar darurat dan kamar rawatan di rumah sakit negara tersebut.
Peningkatan kasus COVID-19 di Malaysia ini sebetulnya kurang lebih sudah diantisipasi. Di dalam negeri, perayaan hari raya Idulfitri hampir sama dengan apa yang ada di Indonesia: peribadatan dengan kerumunan massal dan arus mudik/balik yang rawan jadi media penularan.
Lanjut membaca konten eksklusif ini dengan berlangganan
Keuntungan berlangganan kumparanPLUS
Ribuan konten eksklusif dari kreator terbaik
Bebas iklan mengganggu
Berlangganan ke newsletters kumparanPLUS
Gratis akses ke event spesial kumparan
Bebas akses di web dan aplikasi
Kendala berlangganan hubungi [email protected] atau whatsapp +6281295655814