Setiap tanggal 30 Juli, komunitas internasional memperingati Hari Menentang Perdagangan Orang Sedunia (World Day Against Trafficking in Person). Penetapan hari bersejarah ini mengenang adopsi Majelis Umum PBB pada Rencana Aksi Global PBB Memerangi Perdagangan Orang melalui Resolusi Majelis Umum PBB 64/293 tanggal 30 Juli 2010.
Komitmen global ini kemudian bergaung secara internasional, disambut oleh pemimpin agama dunia dalam Joint Declaration of Religious Leader Against Modern Slavery di Vatikan, 2 Desember 2014. Selain itu, dalam Sustainable Development Goals yang diadopsi September 2015, terdapat goal dan target untuk memerangi perdagangan orang dan mengakhiri praktik perbudakan modern.
Tahun ini tema Hari Menentang Perdagangan Orang Sedunia adalah Victims’ Voice Lead the Way. Suara Korban Harus Yang Utama. Tema ini sangat relevan dengan situasi sekarang, saat kecamuk pandemi COVID-19 membuat korban perdagangan orang menjadi lebih rentan. Ironisnya, upaya menjangkau akses keadilan justru makin terjauhkan.
Lanjut membaca konten eksklusif ini dengan berlangganan
Keuntungan berlangganan kumparanPLUS
Ribuan konten eksklusif dari kreator terbaik
Bebas iklan mengganggu
Berlangganan ke newsletters kumparanPLUS
Gratis akses ke event spesial kumparan
Bebas akses di web dan aplikasi
Kendala berlangganan hubungi [email protected] atau whatsapp +6281295655814