Konten dari Pengguna

Harm Reduction: Jalan Tengah Melawan Narkoba?

wahyu andrianto
Aktivitas: Anggota Aktif World Association for Medical Law, Dosen Tetap FHUI, Konsultan Hukum Kesehatan
1 Desember 2024 17:30 WIB
·
waktu baca 8 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari wahyu andrianto tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
“Harm reduction merupakan pendekatan dan investasi jangka panjang yang membawa manfaat besar bagi masyarakat Indonesia dalam mengatasi masalah narkoba. Namun, hingga saat ini, masih banyak mispersepsi yang menyamakan harm reduction dengan dekriminalisasi dalam penggunaan narkoba.”
ADVERTISEMENT
Harm reduction adalah sebuah pendekatan yang bertujuan untuk mengurangi dampak negatif dari penyalahgunaan narkoba, baik bagi pengguna narkoba maupun bagi masyarakat. Pendekatan ini tidak berfokus pada upaya untuk menghilangkan sepenuhnya penggunaan narkoba, melainkan lebih pada upaya untuk mengurangi risiko yang terkait dengan penggunaan narkoba. Harm reduction mengakui bahwa perilaku tertentu, seperti penggunaan narkoba, perjudian, atau perilaku berisiko lainnya, adalah hal yang nyata terjadi di masyarakat. Oleh karena itu, pendekatan ini berfokus pada identifikasi dan pengurangan risiko spesifik yang terkait dengan perilaku tersebut berdasarkan pada bukti ilmiah dan evaluasi program yang efektif. Harm reduction melibatkan kerja sama berbagai pihak, termasuk Pemerintah, organisasi non-profit, tenaga kesehatan dan tenaga medis, serta komunitas yang terdampak dengan menghindari sikap menghakimi atau menyalahkan individu. Sebaliknya, harm reduction menawarkan dukungan dan bantuan.
ADVERTISEMENT
Beberapa contoh program harm reduction yang umum diterapkan adalah Penyediaan Jarum Suntik Bersih, Pengobatan Pengganti Opioid (OPSR), Ruang Suntik Aman, Konseling dan Terapi, Distribusi Naloxone, Pendidikan dan Pencegahan, serta Pengurangan Stigma. Program Penyediaan Jarum Suntik Bersih bertujuan untuk mencegah penularan penyakit menular seperti HIV, hepatitis B, dan hepatitis C di antara pengguna narkoba suntik. Program ini menyediakan jarum suntik bersih dan steril secara gratis atau dengan biaya rendah kepada pengguna narkoba. Dengan demikian, pengguna tidak perlu berbagi jarum suntik dengan orang lain yang merupakan salah satu cara utama penularan penyakit menular melalui darah. Program Pengobatan Pengganti Opioid (OPSR) bertujuan untuk mengurangi penggunaan opioid (seperti heroin) dan mencegah overdosis. Program ini memberikan obat-obatan seperti metadon atau buprenorfin kepada pengguna opioid. Obat-obatan ini memiliki efek yang sama dengan opioid, tetapi lebih aman dan dapat diberikan dalam dosis yang terkontrol. Program Ruang Suntik Aman bertujuan untuk mencegah overdosis dan penularan penyakit menular di antara pengguna narkoba suntik. Ruang suntik aman adalah tempat yang menyediakan fasilitas bagi pengguna narkoba suntik untuk menggunakan narkoba di bawah pengawasan petugas kesehatan. Di sini, pengguna dapat menggunakan jarum suntik bersih, dan jika terjadi overdosis, tenaga kesehatan atau tenaga medis dapat segera memberikan pertolongan. Program Konseling dan Terapi bertujuan untuk membantu pengguna narkoba mengatasi masalah psikologis dan sosial yang mendasari penggunaan narkoba, serta meningkatkan kualitas hidup mereka. Program ini menawarkan berbagai jenis konseling dan terapi, seperti terapi perilaku kognitif, terapi kelompok, dan terapi keluarga. Program Distribusi Naloxone bertujuan untuk mencegah kematian akibat overdosis opioid. Naloxone adalah obat penawar overdosis opioid. Obat ini dapat diberikan oleh orang awam kepada pengguna narkoba yang mengalami overdosis. Program distribusi naloxone menyediakan obat ini secara gratis kepada orang yang berisiko mengalami atau menyaksikan overdosis. Program Pendidikan dan Pencegahan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang risiko penggunaan narkoba dan memberikan informasi tentang cara mengurangi risiko. Program ini meliputi kampanye pendidikan, penyebaran materi informasi, dan pelatihan bagi tenaga kesehatan dan tenaga medis serta masyarakat. Program Pengurangan Stigma bertujuan untuk mengubah pandangan masyarakat tentang pengguna narkoba dan mengurangi diskriminasi terhadap mereka. Program ini melibatkan kegiatan advokasi, kampanye media massa, dan pelatihan bagi berbagai pihak untuk mengubah persepsi negatif terhadap pengguna narkoba.
ADVERTISEMENT
Portugal seringkali dijadikan sebagai contoh sukses dalam penerapan program harm reduction. Pendekatan yang diambil oleh Portugal sangat berbeda dengan negara lain yang cenderung represif terhadap penggunaan narkoba. Pada tahun 2001, Portugal membuat keputusan berani dengan mendekriminalisasi semua jenis narkoba. Ini berarti bahwa kepemilikan dan penggunaan narkoba untuk konsumsi pribadi tidak lagi dianggap sebagai kejahatan, melainkan pelanggaran administratif. Alih-alih menghukum pengguna narkoba, Portugal mengalihkan perhatiannya pada kesehatan dan kesejahteraan mereka. Negara melihat penyalahgunaan narkoba sebagai masalah kesehatan masyarakat, bukan masalah kriminal. Portugal mengalihkan fokus dari penindakan hukum ke perawatan kesehatan dan reintegrasi sosial. Pemerintah Portugal menyediakan berbagai layanan untuk membantu pengguna narkoba, seperti: Konseling (tersedia konselor yang siap membantu pengguna narkoba mengatasi masalah yang dihadapi), Pengobatan (tersedia berbagai jenis pengobatan untuk mengatasi ketergantungan, termasuk pengobatan pengganti opioid), Pencegahan (program pencegahan narkoba yang komprehensif dilakukan untuk mengurangi jumlah pengguna narkoba baru), Reintegrasi Sosial (program ini membantu pengguna narkoba untuk kembali ke masyarakat dan mendapatkan pekerjaan), Kolaborasi (Pemerintah, organisasi non-profit, dan masyarakat sipil bekerja sama untuk memberikan layanan yang komprehensif kepada pengguna narkoba).
ADVERTISEMENT
Swiss adalah salah satu negara di Eropa yang dikenal memiliki program harm reduction yang cukup maju. Negara ini telah menerapkan berbagai strategi untuk mengurangi dampak negatif dari penggunaan narkoba, terutama di kalangan pengguna narkoba suntik. Salah satu program yang paling menonjol adalah penyediaan jarum suntik bersih secara gratis di berbagai lokasi, termasuk apotek dan pusat kesehatan. Program ini bertujuan untuk mencegah penularan penyakit menular seperti HIV dan hepatitis B. Swiss juga memiliki ruang suntik aman di beberapa kota besar. Di tempat ini, pengguna narkoba dapat menggunakan narkoba di bawah pengawasan tenaga medis. Tujuannya adalah untuk mencegah overdosis dan memberikan akses ke layanan kesehatan lainnya. Program pengobatan pengganti opioid, seperti methadone dan buprenorfin, juga tersedia secara luas di Swiss. Obat-obatan ini membantu mengurangi penggunaan heroin dan mencegah risiko overdosis. Selain penyediaan layanan fisik, Swiss juga menyediakan layanan konseling dan terapi untuk membantu pengguna narkoba mengatasi masalah sosial serta psikologis yang mendasarinya. Program pencegahan narkoba juga dilakukan untuk mengurangi jumlah pengguna narkoba baru, terutama di kalangan remaja. Dengan menyediakan layanan yang komprehensif dan mengurangi stigma, Swiss telah berhasil mengurangi dampak negatif dari penggunaan narkoba serta meningkatkan kualitas hidup pengguna narkoba.
ADVERTISEMENT
Harm reduction di Kanada telah mengalami perkembangan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir, terutama dalam upaya mengatasi krisis opioid yang parah. Pendekatan ini semakin diakui sebagai cara yang efektif untuk mengurangi dampak negatif dari penggunaan narkoba, termasuk kematian akibat overdosis. Salah satu program yang paling menonjol adalah distribusi naloxone secara gratis. Naloxone adalah obat penawar overdosis opioid yang dapat menyelamatkan nyawa. Program ini telah berhasil menyelamatkan ribuan nyawa. Beberapa kota di Kanada, seperti Vancouver dan Toronto, telah membuka ruang suntik aman. Di tempat ini, pengguna narkoba dapat menggunakan narkoba di bawah pengawasan tenaga medis. Tujuannya adalah untuk mencegah overdosis dan memberikan akses ke layanan kesehatan lainnya. Program pengobatan pengganti opioid, seperti methadone dan buprenorfin, tersedia secara luas di Kanada. Obat-obatan ini membantu mengurangi penggunaan heroin dan mencegah risiko overdosis.
ADVERTISEMENT
Harm reduction di Inggris telah menjadi bagian integral dari kebijakan kesehatan publik selama beberapa dekade. Pendekatan ini bertujuan untuk mengurangi dampak negatif dari penggunaan narkoba, baik bagi individu maupun masyarakat secara luas. Salah satu program yang menonjol adalah penyediaan jarum suntik bersih secara gratis di berbagai lokasi, termasuk pusat kesehatan dan organisasi komunitas. Program ini bertujuan untuk mencegah penularan penyakit menular seperti HIV dan hepatitis C di kalangan pengguna narkoba suntik. Inggris juga memiliki beberapa ruang suntik aman di mana pengguna narkoba dapat menggunakan narkoba di bawah pengawasan tenaga medis. Program pengobatan pengganti opioid, seperti methadone dan buprenorfin, tersedia secara luas di Inggris.
Harm reduction dan dekriminalisasi adalah dua pendekatan yang sering dibahas dalam konteks penanggulangan narkoba. Keduanya memiliki fokus dan tujuan yang berbeda. Harm reduction berfokus pada upaya mengurangi dampak negatif dari penggunaan narkoba, baik bagi pengguna maupun masyarakat secara luas. Program ini bertujuan untuk mencegah overdosis, penularan penyakit, dan masalah kesehatan lainnya yang terkait dengan penggunaan narkoba dengan cara menyediakan layanan dan sumber daya yang diperlukan oleh pengguna narkoba, seperti jarum suntik bersih, pengobatan ketergantungan, konseling, dan ruang suntik aman. Sedangkan dekriminalisasi fokusnya adalah untuk mengubah status hukum penggunaan narkoba. Program ini bertujuan untuk mengalihkan fokus dari penindakan hukum terhadap pengguna narkoba menjadi upaya kesehatan dan sosial dengan cara menghilangkan atau mengurangi hukuman pidana bagi individu yang memiliki atau menggunakan narkoba untuk konsumsi pribadi. Portugal adalah salah satu negara yang telah berhasil menerapkan dekriminalisasi penggunaan narkoba. Intinya, harm reduction adalah pendekatan berbasis kesehatan yang bertujuan untuk mengurangi dampak negatif terhadap penggunaan narkoba. Sedangkan, dekriminalisasi adalah pendekatan berbasis hukum yang bertujuan untuk mengubah status hukum penggunaan narkoba.
ADVERTISEMENT
Proses penerimaan terhadap harm reduction oleh masyarakat Indonesia merupakan proses yang bertahap dan membutuhkan komitmen dari semua pihak. Beberapa langkah dapat ditempuh agar harm reduction diterima oleh masyarakat Indonesia. Edukasi yang komprehensif kepada masyarakat harus dilakukan dengan cara menyediakan informasi yang benar dan ilmiah tentang harm reduction. Informasi ini termasuk penjelasan mengenai tujuan, manfaat, dan cara kerja program harm reduction melalui media massa seperti televisi, radio, dan media sosial untuk menyebarluaskan informasi yang akurat dan mudah dipahami. Perlu juga dilakukan pendekatan untuk mengubah persepsi negatif terhadap pengguna narkoba dengan menekankan bahwa mereka adalah individu yang membutuhkan bantuan medis, bukan kriminal. Langkah-langkah tersebut tentunya memerlukan keterlibatan masyarakat dan kolaborasi antar sektor.
ADVERTISEMENT
Harm reduction merupakan pendekatan yang menjanjikan dalam mengatasi masalah narkoba dan merupakan investasi jangka panjang yang akan membawa manfaat besar bagi masyarakat Indonesia. Meskipun masih menghadapi berbagai tantangan, konsep ini menawarkan solusi yang lebih manusiawi dan efektif dibandingkan dengan pendekatan represif semata. Dengan pendekatan yang komprehensif dan berkelanjutan, dapat diciptakan lingkungan yang lebih sehat dan mendukung bagi semua orang, termasuk pengguna narkoba. Harm reduction dapat membantu menyelamatkan nyawa, meningkatkan kesehatan masyarakat, dan membangun komunitas yang lebih sehat.
Sumber foto: https://pixabay.com/id/photos/berhenti-kecanduan-narkoba-3541821/