Road Trip Belanda-Prancis: Menyaksikan Viviane Miedema Bermain Secara Langsung

Azahra
Mahasiswa S1 Universitas Gadjah Mada
Konten dari Pengguna
15 Desember 2021 14:54 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Azahra tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kompetisi Piala Dunia Wanita 2019 kurang lebih sudah berjalan satu minggu, di mana timnas Prancis atau yang mendapat julukan Les Bleus menjadi tuan rumahnya. Benua biru kali ini berkesempatan menyumbangkan sembilan timnas, yaitu Prancis seperti yang telah dijelaskan sebagai tuan rumah, kemudian negara tetangganya Spanyol, Italia, Jerman, Inggris, Skotlandia, Norwegia, Swedia, dan Belanda.
ADVERTISEMENT
Langit di luar jendela masih gelap layaknya malam, akan tetapi pagi itu saya sudah bersiap – siap untuk melakukan perjalanan darat dari tempat tinggal yakni di Utrecht, Belanda ke kota di utara Prancis tepatnya, di Valenciennes. Sekitar kurang lebih pukul setengah tujuh pagi saya bersama Dennis yakni host dad saya di Belanda (pada saat itu saya sedang mengikuti pertukaran pelajar) langsung menancapkan gas mobil menuju Prancis yang mengambil jalur melewati Provinsi North Brabant dan juga negara Belgia.
Sekitar kurang lebih dua hingga hampir tiga jam sampailah kami di Ibu Kota Belgia yakni Brussels. Di sana kami beristirahat untuk menikmati sarapan. Setelah memarkirkan mobil di salah satu gedung parkir di pusat kota, kami berjalan menuju Grand Place yaitu central square atau town square yang menjadi salah satu spot favorit turis di Ibu Kota Belgia tersebut. Sebelum sampai di Grand Place kami sempat mampir untuk melihat Manneken Pis, patung yang juga menjadi ikon kota ini.
ADVERTISEMENT
Setelah memuaskan diri untuk melihat dan menikmati keindahan bangunan tua yang cantik di Grand Place, saya dan Dennis langsung mencari restoran yang sudah buka untuk menyantap sarapan, karena sedari pagi kami belum sempat makan pagi karena harus cepat berangkat untuk menghemat waktu. Setelah itu kami kembali berjalan ke gedung parkiran mobil untuk melanjutkan perjalanan. Namun, sebelum kembali menancapkan gas menuju tempat tujuan utama, karena searah dengan jalur ke Prancis, kami menyempatkan diri untuk mampir di salah satu spot favorit turis yang lain yang ada di Brussels yaitu Atomium. Setelah berjalan dan melihat – lihat bangunan Atomium walaupun hanya dari luar, barulah kami melanjutkan perjalanan menuju Valenciennes.
Patung Manneken Pis. Sumber: Dokumentasi pribadi oleh Azahra
Salah satu gedung di Grand Place. Sumber: Dokumentasi pribadi oleh Azahra.
Atomium. Sumber: Dokumentasi pribadi oleh Azahra.
Melanjutkan perjalanan dari Brussels menuju Valenciennes kurang lebih memakan waktu lebih dari tiga jam. Hal unik yang saya temukan selama perjalanan adalah kami banyak menjumpai mobil ber-plat nomor Belanda, yang kemungkinan mereka memiliki tujuan sama seperti kami. Benar saja sesampainya kami di halaman parkir yang telah disediakan untuk para suporter, hampir semua mobil ber-plat nomor Belanda dan mereka semua berpakaian seragam dengan kami yaitu mengenakan pakaian dengan warna ikon dari timnas Belanda yaitu oranye atau oranje dalam bahasa Belanda.
ADVERTISEMENT
Setelah memarkirkan mobil saya memakai kostum singa yang menjadi maskot timnas Belanda. Awalnya saya merasa kurang percaya diri, akan tetapi melihat banyak dari suporter lain yang menggunakan kostum atau pakaian yang all-out saya pun tidak mempedulikan ego saya tersebut dan percaya diri berjalan dikerumunan supporter yang tidak bisa terhitung banyaknya. Berjalanlah kami beramai – ramai menuju stadion Hainaut. Para suporter Oranjeleeuwinen (sebutan untuk timnas wanita Belanda) berjalan beriringan sambil menyerukan nyanyian dan yel – yel untuk meramaikan suasana. Belum pernah saya merasakan suasana semeriah itu sebelumnya. Setelah melewati gerbang pengecekan tiket, saya dan Dennis pergi ke kedai penjualan makanan dan minum untuk membeli minuman untuk saat menonton nanti dan setelahnya kami langsung mencari tempat duduk sesuai dengan nomor pada tiket.
ADVERTISEMENT
Suara riuh mulai terdengar sesaat para pemain keluar dari ruang ganti untuk melakukan pemanasan. Akhirnya, untuk pertama kalinya saya dapat bertemu langsung dengan para pemain kebanggaan Belanda tersebut. Tidak dapat diungkapkan perasaan senang saya bisa dapat melihat langsung para pemain terbaik dunia seperti Viviane Miedema, Lieke Martens, Jackie Groenen, dan kawan – kawan. Seusai melakukan pemanasan, para pemain kembali ke ruang ganti untuk mengenakan jersey warna oranye kebanggaan mereka. Sesaat kemudian kembalilah mereka dengan gagah memasuki lapangan hijau Stadion Hainaut. Setelah berbaris rapi, para pemain dan seluruh suporter yang datang jauh – jauh dari negeri Kincir Angin tersebut menyanyikan lagu kebangsaan Wilhelmus secara lantang, walaupun pada saat itu saya belum hafal seluruh bait dari lagu tersebut, akan tetapi semangat saya tetap tidak berbeda dari suporter lain dalam mendukung kesebelasan tersebut.
ADVERTISEMENT
Pertandingan berjalan selama kurang lebih 90 menit. Tidak sia – sia saya datang jauh – jauh untuk menyaksikan kehebatan striker bernomor punggung sembilan tersebut karena Ia, Miedema, juga memecahkan rekor gol terbanyak dalam sejarah sepak bola wanita Belanda yakni 60 gol, bahkan rekor tersebut Ia pecahkan sebelum usianya genap 23 tahun. Dalam pertandingan melawan Kamerun ini, Ia mencetak dua gol yakni pada menit ke-41 dan 85, di mana gol keduanya tersebut memastikan timnas Belanda memenangkan pertandingan dengan skor 3-1. Di mana pada menit ke-48, Bloodworh, membantu menambah skor kedua untuk Oranjeleeuwinen.
Kostum yang Saya Kenakan. Sumber: Dokumen pribadi Azahra.
Suasana pada Saat Pertandingan Baru Dimulai. Sumber: Dokumentasi pribadi oleh Azahra.