Hening

Anggi Kusumadewi
Kepala Liputan Khusus kumparan. Enam belas tahun berkecimpung di dunia jurnalistik.
Konten dari Pengguna
1 Mei 2017 3:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Anggi Kusumadewi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
malam bulan baru kamarmu harum melati derap menggema di angkasa berdebu pasukan Izrail turun berselubung seratus belati
ADVERTISEMENT
bola mata mengintai dari balik kaca nada jernih melempar sapa “wahai bala tentara langit, apa tengah berlangsung pertempuran sengit?”
“pertarungan adalah abadi.” “untuk itu kau sandang belati?” “agar jiwa-jiwa terbebas dari jerat penjara kehidupan, berdiam tenang dalam dekap kegelapan.”
kau mengangguk, seakan mengerti ucapan dingin itu dia berdiam takzim, memerhatikan rupa-rasa dunia menghirup aroma fana yang kian menyengat menyerbu meraba hati para makhluk yang sulit bersetia
ia mundur, menjauh dari jendela “sampai jumpa.” kau menatap mata hitam obsidiannya dalam-dalam “ya, hingga kudipeluk kekal kelam.”
belati-belati meluncur ke bumi menyebar, merangsek, menancap ke segala penjuru menjemput yang lelap tertidur, yang riang bernyanyi, yang hangat dikecup, yang memandang hari esok, yang terbakar amarah, yang sekarat dibantai, yang digempur sunyi aliran merah darah terhenti, lalu beku membiru
ADVERTISEMENT
seketika yang ada hanya hening
April 2017