Konten dari Pengguna
Menghidupkan Semangat Kartini Inovasi dan Aksi Anak Muda Masa kini
6 Juni 2025 9:58 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Warda Oktavia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Surabaya, 26 April 2025 Perayaan Hari Kartini tidak lagi sekadar mengenakan kebaya dan menggelar lomba. Kini, semangat Kartini dihidupkan dengan cara yang lebih segar, inklusif, dan relevan dengan zaman. Hal ini tergambar jelas dalam Kartini Youth Festival 2025, sebuah ajang yang mempertemukan ide, bakat, dan semangat aksi sosial dari generasi muda Indonesia.
ADVERTISEMENT
Panggung Anak Muda untuk Berkarya dan Bersuara Kartini Youth Festival menghadirkan berbagai kegiatan yang memadukan seni, edukasi, dan aktivisme. Mulai dari pameran seni bertema perempuan dan keberagaman, pertunjukan musik lokal, talkshow dengan aktivis muda, hingga penulisan di pohon kreatif seperti penulisan kata motivasi, ilustrasi digital, dan produksi konten kampanye sosial.
Di panggung utama, tampil para kreator muda yang menyuarakan pesan-pesan keadilan gender, kesehatan mental, pendidikan untuk semua, dan hak kelompok rentan. Mereka adalah Kartini masa kini—yang bersuara lewat lagu, puisi, film pendek, hingga konten media sosial.
Lebih dari sekadar festival, Kartini Youth Festival menjelma menjadi ruang aman dan inklusif. Panitia memastikan partisipasi dari berbagai latar belakang: perempuan, laki-laki, nonbiner, penyandang disabilitas, hingga komunitas minoritas. Semua diberi ruang untuk tampil, didengar, dan dihargai.
ADVERTISEMENT
Selain itu, festival ini juga menggandeng berbagai komunitas lokal yang aktif di isu sosial, pendidikan, dan lingkungan. Stand-stand komunitas menjadi titik temu yang menarik—tempat di mana pengunjung bisa belajar, berdiskusi, dan bahkan bergabung menjadi relawan.
Mewarisi Semangat, Menciptakan Gerakan Baru Kartini Youth Festival menunjukkan bahwa semangat Kartini tidak lekang oleh waktu. Justru kini, dengan akses informasi yang luas dan semangat kolaborasi lintas sektor, generasi muda mampu melanjutkan perjuangannya dengan cara yang lebih luas dan berdampak mereka tidak hanya menuntut perubahan, tetapi turut menciptakannya—melalui karya, aksi sosial, dan solidaritas antargenerasi.