3 Warga Terperosok ke Gundukan Abu Panas Limbah Batu Bara di Pasuruan

Konten Media Partner
13 Oktober 2019 15:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
MEMBARA: Batang kayu membara usai ditancapkan ke gundukan abu panas di dekat wisata Kebun Kurma.
zoom-in-whitePerbesar
MEMBARA: Batang kayu membara usai ditancapkan ke gundukan abu panas di dekat wisata Kebun Kurma.
ADVERTISEMENT
Malang menimpa Waluyo (32 tahun). Betapa tidak, kedua kaki pemuda asal Dusun Jagalan, Desa Karangsono, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Pasuruan ini, melepuh usai terperosok abu panas sekitar pukul 15.00 WIB, Rabu (9/10).
ADVERTISEMENT
Ketika itu, bersama seorang temannya, Waluyo bermaksud mencari mangga. Kebetulan, sekitar lokasi kejadian merupakan area tegalan dengan banyak pohon mangga. Tanpa sadar, kedua kakinya menginjak gundukan tanah yang tepat berada di pinggir jalan.
Mendadak ia merasakan panas di kakinya seperti terbakar. Ia segera mengangkat kakinya yang sudah dalam kondisi melepuh. Waluyo lantas dibawa ke UGD Puskesmas Purwosari untuk mendapat perawatan.
Waluyo bukanlah satu-satunya korban abu panas yang dibuang di batas Desa Pucangsari-Karangsono. Dari penuturannya, tercatat sudah ada tiga orang yang kakinya melepuh usai terperosok gundukan abu yang diduga limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) itu.
Dua korban lainnya adalah Sumito, paman Waluyo serta satpam objek wisata Kebun Kurma. Sang satpam bahkan dikabarkan harus menjalani operasi usai kakinya terperosok gundukan abu panas tersebut.
ADVERTISEMENT
WartaBromo.com, menyempatkan untuk melihat langsung lokasi kejadian yang telah memakan sejumlan korban itu. Berada di area tegalan, lokasi tersebut tepat berada di depan wisata Kebun Kurma. Perbatasan antara Desa Karangsono-Pucangsari-Buluagung (Sengonagung).
Lokasinya yang berhadapan dengan objek wisata membuat sekitar tempat itu cukup ramai. Bahkan, insiden yang dialami sang satpam, dikabarkan terjadi saat yang bersangkutan tengah mengatur parkir kendaraan pengunjung.
Maklum, saat ramai pengunjung, tegalan yang juga bekas lahan ternak itu dimanfaatkan untuk parkir kendaraan.
“Katanya ya pas markir itu, tiba-tiba kakinya terperosok,” kata Dasuki (75), penjaga kebun mangga di sekitar lokasi.
Dasuki pun tak mengetahui dari mana abu panas itu berasal. Tapi, informasi yang beredar, diduga sisa dari batu bara.
ADVERTISEMENT
Dari yang terlihat, tumpukan abu yang membuat sejumlah warga menjadi korban itu memang cukup membahayakan. Meski tampak seperti tanah biasa, namun, gundukan tersebut seperti menyimpan bara. Saat diinjak, kaki langsung amblas.
Untuk membuktikan seberapa panas abu itu, WartaBromo.com sempat menancapkan sebilah kayu. Hanya sekitar 3-5 menit, ujung kayu yang tertancap di kedalaman setengah meter itu terlihat membara dengan asap.