Anak-anak Kota Pasuruan Banyak Terserang DBD

Konten Media Partner
21 November 2018 15:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anak-anak Kota Pasuruan Banyak Terserang DBD
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Ilustrasi DBD.
Dinas Kesehatan Kota Pasuruan temukan 45 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD). Meski cenderung menurun, DBD menjadi perhatian lantaran banyak menyasar anak-anak.
ADVERTISEMENT
Kasus DBD itu tersebar di 4 Kecamatan, wilayah Kota Pasuruan. Berdasarkan catatan dirangkum sejak Januari hingga Oktober 2018. Ada 2 kategori yang dicatat yakni DBD menyerang anak-anak dan dewasa.
Kasie Pengendalian Penyakit Menular Dinkes Kota Pasuruan, Kuswandi, menuturkan, dari 45 kasus DBD per Oktober 2018 itu, ada 29 diantaranya adalah DBD yang menyerang anak-anak.
“Sisanya menyerang orang dewasa, ada 16 kasus,” ungkap Kuswandi, Rabu (21/11/2018).
Kondisi itupun menjadi perhatian, sehingga Dinkes berancang-ancang terus hapus kasus DBD di Kota Pasuruan.
Jumlah kasus tahun ini diungkapkan Kuswandi mengalami penurunan, JIKA ditilik dari tahun 2017. Selama kurun satu tahun lalu, Dinkes menemukan ada 122 kasus DBD.
Penurunan angka kasus DBD ini bukan alasan. Dinkes beserta petugas lainya seperti bidan desa, sedang menggerakkan masyarakat dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk.
ADVERTISEMENT
Salah satu hal sederhana yang dapat dilakukan adalah pemberian abate dan membersihkan kamar mandi secara rutin. Selain itu, jangan membiarkan ada genangan air di lingkungan tempat tinggal kita.
“Sebaiknya juga, jangan tidur pada jam 06.00 hingga 17.00, karena itu merupakan waktu nyamuk Aedes Aegypti aktif,” pungkasnya.
Kuswandi menuturkan, gejala yang mengarah pada DBD, salah satunya adalah turunnya trombosit sebanyak 3x dibawah 100.000 mm³. Tak hanya itu, naiknya Hematokrit 20% darie biasanya.
Sekedar diketahui, Hematokrit adalah perbandingan jumlah sel darah merah dengan volume darah keseluruhan yang dihitung dalam prosentase).