Dianggap Merusak Umat Muslim, Terduga Teroris Maron Menolak Vaksinasi

Konten Media Partner
2 Juni 2018 14:47 WIB
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dianggap Merusak Umat Muslim, Terduga Teroris Maron Menolak Vaksinasi
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Terduga teroris di Kabupaten Maron, Probolinggo, Jawa Timur, menolak vaksinasi yang dilakukan oleh bidan untuk anak mereka. Salah satunya adalah Buchori (49), warga Desa Penggalangan Kidul yang diduga teroris.
ADVERTISEMENT
Penolakan itu diungkapkan Kepala Desa Peggalangan Kidul, Badrul Huda. Dia mengatakan, seluruh program vaksinasi oleh pemerintah itu ditolak Buchori meski pihak petugas kesehatan telah menjelaskan keuntungan dari vaksinasi tersebut untuk anaknya.
“Selalu ditolak meski sudah dijelaskan untung ruginya oleh petugas kesehatan. Dia beralasan vaksin dan lain sebagainnya merusak. Karena imunisasi vaksin tidak ada dalam Islam,” kata Badrul, Sabtu (2/6).
Lebih lanjut, Badrul mengungkapkan, Buchori lebih mempercayai pengobatan dengan menggunakan madu yang menurut ajaran agamanya disunahkan Rasulullah SAW. Buchori bahkan menyebut vaksinasi dan obat-obatan tersebut memang sengaja dikemas untuk merusak umat muslim.
Menurut Badrul, selama ini pemerintah desa tidak mengetahui kegiatan keagamaan yang diikuti oleh Buchori. Pihaknya pun membiarkan selama dianggap tidak mengganggu masyarakat, terlebih Buchori dikenal tertutup.
ADVERTISEMENT
“Meskipun di depan rumahnya ada Musala, namun Buchori lebih memilih salat di daerah Wonorejo bersama kelompoknya di sana. Tetapi saya tidak tahu dia ikut aliran apa,” kata Badrul.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Buchori ditangkap Densus 88 pada Selasa (29/5) malam. Di malam yang sama, Densus 88 juga menangkap kakak dan adiknya, yakni Kamal (52) dan Karibun Subagio (48), yang merupakan warga Desa Wonorejo, Kecamatan Maron.