Bau Busuk Kali Wangi, Ganggu Ibadah Warga Baujeng Pasuruan

Konten Media Partner
4 Oktober 2019 10:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bau Busuk Kali Wangi, Ganggu Ibadah Warga Baujeng Pasuruan
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Warga Baujeng, Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan setiap hari sarapan dengan bau busuk. Aktivitas sehari-hari pun diakui terganggu.
ADVERTISEMENT
Kondisi tak mengenakkan tersebut diungkapkan telah dialami warga cukup lama.
Mereka seakan dipaksa bertahan, setiap detik mencium bau busuk sungai. Belum lagi kondisi air sungai yang berubah warna dan keruh, terlihat cukup membahayakan kesehatan.
Kondisi itu, menurut warga, cukup menganggu, meski tak menghentikan keseharian atau aktivitas warga selama ini.
“Bahkan ibadah kami pun terganggu oleh bau busuk limbah,” kata H. Haris, takmir masjid Dusun Jambe, Desa Baujeng, Kamis (3/10/2019).
Merasa kesal, takmir bersama warga lainnya kemudian memutuskan untuk memasang spanduk kain, lengkap dengan kalimat bernada protes.
Tulisan berwarna hitam pada spanduk itupun dibuat dengan ukuran cukup besar, dipampang tepat di depan masjid, seakan sengaja dipertontonkan.
Tulisan itu berbunyi:
“IBADAHKU GAK KHUSYUK GARA-GARA AMBU LIMBAH BASIN”
ADVERTISEMENT
Bau tak sedap Kali Wangi itu ditegaskan telah mengusik ketenangan warga tatkala tunaikan ibadah.
“Setiap warga yang pergi ke masjid untuk melaksanakan ibadah, banyak dari mereka yang mengenakan masker,” tandasnya.
Saluran irigasi Kali Wangi. Pintu air pada saluran ini sengaja ditutup, menghindari malapetaka bau pada warga lain.
Sisi lain, air keruh dan bau busuk Kali Wangi, kian hari diungkapkan semakin parah. Lebih-lebih, pada puncak musim kemarau seperti kali ini.
Ujungnya, warga pun memutuskan menutup pintu saluran irigasi. Mereka bermaksud, air sungai yang diduga tercemar limbah pabrik ini, tak merambah warga di tempat lain.
Dijelaskan, terdapat tiga desa yang bakal terganggu, terimbas sungai tercemar, bila saja pintu air itu dibuka.
“Untuk sekarang sungai kering. Saluran irigasi ditutup warga, jadi tidak bau,” kata Iwan, salah satu warga Dusun Jambe.
ADVERTISEMENT