Berkat Sampah, Pelajar asal Lumajang Bisa Jalan-jalan ke Singapura

Konten Media Partner
5 Juli 2019 9:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Siti Nor Halisa saat presentasi karya monster sampah. Foto : Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Siti Nor Halisa saat presentasi karya monster sampah. Foto : Istimewa
ADVERTISEMENT
Siti Nor Halisa, pelajar asal Kabupaten Lumajang berhasil membuat monster pemakan sampah. Produk buatannya ini pun mengantarnya jalan-jalan ke Malaysia dan Singapura.
ADVERTISEMENT
Lisa mulanya prihatin terhadap kondisi lingkungan yang penuh dengan sampah plastik. Apalagi Indonesia didapuk penyumbang sampah platik terbesar di dunia. Dari sinilah Lisa mulai berpikir, cara bisa mengurangi sampah plastik yang sudah dibuang ke sungai atau kolam.
“Jadi di sini saya membuat teknologi tepat guna berjudul monster pemakan sampah. Kegunaan dari produk ini adalah untuk menjaring sampah plastik di sungai maupun kolam,” ujar Lisa, Kamis (4/7/2019).
Monster pemakan sampah ini membuat siswi SMAN 2 Lumajang tersebut mampu melaju di Grand Final Festival Wirakarya Kampung Kelir Pramuka (FWKKP) 2019. Ia kemudian mewakili Lumajang untuk bersaing dengan 44 peserta lain se Kota/Kabupaten Jawa Timur.
Lisa membuat monster ini hanya berbekal beberapa bahan sederhana. Seperti pipa, mesin mobil remote, jaring senar, baterai, dinamo, kabel, dan lembaran seng. Rakitan jaring, pipa dan mesin mobil remote ini nantinya bisa dijalankan di sungai. Sampah yang mengambang bisa mudah termakan oleh si monster. Gerakannya pun sangat mudah karena dikendalikan remote control.
ADVERTISEMENT
“Produk ini cocok untuk anak-anak sehingga dapat menumbuhkan sikap peduli terhadap kebersihan lingkungan, serta memudahkan untuk membersihkan sampah plastik di sungai tanpa efek jenuh,” jelas anggota Gugus Depan HOS Cokroaminoto ini.
Bukan hal mudah bersaing dengan para Finalis tersebut. Karena mereka juga memiliki berbagai karya teknologi tepat guna untuk membantu permasalahan masyarakat.
Namun, Monster sampah menjadi perhatian dewan juri saat pemaparan teknologi dan praktiknya. Lisa pun menjadi pemenang FWKKP dan berhak jalan-jalan ke Singapura dan Malaysia.
Selamat ya Lisa!