Bule Eropa Rayakan Imlek di Probolinggo

Konten Media Partner
6 Februari 2019 9:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah turis menikmati keelokan klenteng Sumber Naga Kota Probolinggo.
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah turis menikmati keelokan klenteng Sumber Naga Kota Probolinggo.
ADVERTISEMENT
Kerukunan umat beragama di Kota Probolinggo menjadi salah satu daya tarik bagi para bangsa Eropa. Buktinya, ratusan bule Eropa merayakan Tahun Baru China (Imlek) di Klenteng Tri Dharma Sumber Naga, Kota Probolinggo, Selasa (5/2/2019). Selasa siang, ratusan wisatawan asal benua biru itu, memadati klenteng yang berlokasi di jalan WR. Supratman nomer 127, Kelurahan Mangunharjo, Kecamatan Mayangan itu.
ADVERTISEMENT
Mereka menaiki becak wisata dari Pelabuhan Mayangan menuju satu-satunya klenteng di kota mangga ini. Bule-bule ini penasaran dengan suasana perayaan Imlek di Kota Probolinggo, utamanya di klenteng Tri Dharma Sumber Naga. Dengan menggunakan kamera digital dan ponsel pintar, mereka langsung mengabadikan ornamen klenteng. Ada juga yang berswafoto dengan latar klenteng yang dominan warna merah tersebut. Tak puas jeprat-jepret, mereka juga berkeliling klenteng menyapa warga etnis Tionghoa dan warga pribumi yang berbaur. Mandy (30), salah satu turis asal Luksemburg mengatakan, Kota Probolinggo ini sangat menarik. Ditambah dengan masyarakatnya yang ramah dengan berbagai etnis dan bahasa ada di Kota Probolinggo. Salah satunya adalah budaya etnis Tionghoa yang eksis dan berkembang baik. “Ya saya sangat senang dengan Probolinggo, orangnya sangat ramah, macam-maccam kuliner yang mengenyangkan dan tentunya enak ada disini. Berbagai budaya ada, namun tetap rukun. Ya salah satunya seperti sekarang ini budaya China yang ada di Indonesia, orang Indonesia juga ikut serta merayakan tahun baru China ini,” katanya dalam bahasa Inggris.
ADVERTISEMENT
Ketua Klenteng Tri Dharma Sumber Naga, Adi Sutanto mengatakan, pihaknya terbuka dengan kunjungan orang dari luar etnis Tionghoa, baik lokal maupun mancanegara. Mereka akan dipersilahkan memasuki tempat ibadat tersebut. Namun tetap menjaga kesopanan dan diharapkan tidak menyentuh benda ritual bagi umat Konghucu, Tao dan Budha itu.
“Saya sangat menghargai dan mempersilahkan para pengunjung bila ingin tahu dengan Tempat Ibadat ini. Apalagi dengan turis asing, tentu kami siap memandu bila ingin mengetahui etnis Tionghoa yang ada di sini. Tentunya dengan norma-norma yang berlaku di sini,” tutur pengusaha beras ini. Turis yang berkunjung dan merayakan Imlek itu, diketahui merupakan penumpang Kapal Pesiar MS. Amadeah. Mereka bertolak dari Jerman menuju Singapore, kemudian melanjutkan perjalanan ke Probolinggo. Tercatat kapal yang akan bersandar di Australia itu, membawa penumpang 146 turis asing Eropa.
ADVERTISEMENT