news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Catatan Kecil dari Kelenteng Sumber Naga Setelah Terbakar

Konten Media Partner
20 Mei 2019 10:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Catatan Kecil dari Kelenteng Sumber Naga Setelah Terbakar
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) merupakan tempat peribadatan umat Buddha, Konghucu, dan Taoisme di Probolinggo. Tempat ibadah tertua dan satu-satunya di Probolinggo.
ADVERTISEMENT
Tidak ada yang tahu secara pasti usia kelenteng ini. Hanya saja, memang terdapat catatan, tempat ini sempat direhab pada tahun 1865. Dikisahkan, jika sejak tahun 1865, Kong CoTan Hi Jin sebagai Dewa sesembahan utamanya.
Kelenteng ini sebenarnya bernama Liong Tjwan Bio, yang berarti Kelenteng Sumber Naga. Penggunaan nama dalam bahasa Indonesia itu diberlakukan sejak masa Pemerintahan Orde Baru.
Warga sekitar, Ling Ling (34) mengungkapkan bila kelenteng tersebut sudah sangat tua. Menurut pemahamannya, kondisi kelenteng tak berubah sejak zaman kakek hingga orang tuanya.
“Ya memang sudah sangat tua kelenteng ini, sejak jaman nenek saya bahkan buyut saya sudah ada. Lihat saja dari ornamennya dengan gerbang yang menyerupai Borobudur, itu menandakan peradaban Jawa kuno,” ungkap Umat Budha yang sudah menjadi Muslim itu, pada sabtu sore (18/05/2019).
ADVERTISEMENT
Sedangkan menurut Erfan Sujianto, Ketua 2 Kelenteng Tri Dharma Sumber Naga mengatakan, sebenarnya sudah tidak ada yang tahu kepastian usia kelenteng ini. Namun demikian, ia mengakui, bila ada pembangunan kembali pada tahun 1865.
“Kalau usia yang sebenarnya sudah tidak tahu, ini perehabannya pada tahun 1865, jadi sudah sekitar 153 tahun lalu, ya sebelum itu memang sudah ada Kelenteng ini,” jelasnya.
Kelenteng Sumber Naga merupakan salah satu Cagar Budaya Kota Probolinggo, namun sekarang hangus terbakar dilalap sijago merah pada jum’at malam 17 mei 2019.
Ketua DPRD Kota Probolinggo, Agus Rudianto Ghofur menyayangkan kebakaran kelenteng ini. Beberapa pihak menyebutkan, kelenteng ini merupakan simbol peradaban dan budaya yang telah berlangsung sejak ratusan tahun silam
ADVERTISEMENT
“Klenteng ini masuk salah satu destinasi wisata dan cagar budaya yang sering dikunjungi para wisatawan baik lokal maupun mancanegara,” ungkapnya.