Dinkes Tepis jika Gizi Buruk Disebut ‘Hantui’ Kota Pasuruan

Konten Media Partner
1 Maret 2019 9:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
dr. Sherly Marlena, plt Kadinas Kesehatan Kota Pasuruan saat ditemui di kantornya Jumat, (18/1/2019).
zoom-in-whitePerbesar
dr. Sherly Marlena, plt Kadinas Kesehatan Kota Pasuruan saat ditemui di kantornya Jumat, (18/1/2019).
ADVERTISEMENT
Dinas Kesehatan Kota Pasuruan tepis anggapan jika kasus gizi buruk tengah menghantui Kota Pasuruan. Pasalnya, angka kasus gizi buruk baru ditemukan satu kasus saja di tahun 2019.
ADVERTISEMENT
Sanggahan ini disampaikan Plt Dinas Kesehatan Kota Pasuruan, Shierly Marlena. Ia menegaskan kasus gizi buruk tak seburuk kalimat menghantui. Sebab, semua kasus gizi di kota dengan empat kecamatan ini telah tertangani.
Berdasarkan catatan dari Dinkes Kota Pasuruan, angka gizi buruk pada tahun 2017 diketahui mencapai 31 kasus. Sementara pada tahun 2018, menurun 1 angka, yakni ditemukan 30 kasus.
“Tahun ini ditemukan 1 kasus dan itu langsung mendapat penanganan, begitu pun dengan kasus gizi buruk sebelum-sebelumnya,” ungkap Shierly.
Kasus gizi buruk memang masih menjadi atensi hingga saat ini. Meski demikian tidak serta merta fokus dan perhatian itu menjadi “hantu”. Dinkes Kota Pasuruan pun berupaya lebih menggencarkan langkah agar dapat menekan angka gizi buruk.
ADVERTISEMENT
Terdapat tiga kategori yang dibidik Dinkes, yakni kepada calon ibu dengan cara pemberian informasi kesehatan dan bimbingan. Saat ibu mengandung, dilakukan pemeriksaan Antenatal Care Terpadu (ANC) agar kehamilan sehat. Sementara kepada bayi dan balita diwajibkan mengikuti fasilitas kesehatan seperti Posyandu.