news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Ditipu Travel Umrah, 32 Jemaah asal Probolinggo Telantar di Madinah

Konten Media Partner
14 Mei 2019 8:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ditipu Travel Umrah, 32 Jemaah asal Probolinggo Telantar di Madinah
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Sebanyak 32 jemaah umrah asal Desa Ambulu, Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo, disebutkan telantar di Madinah, Arab Saudi. Mereka diduga menjadi korban penipuan agen travel yang mematok harga murah. Pihak keluarga berniat memperkarakan kasus tersebut ke Kepolisian.
ADVERTISEMENT
Badrus Sholeh (28), menyebutkan dari 32 orang jemaah, ada 26 orang yang berasal dari Desa Ambulu, termasuk adik dan orang tuanya. Mereka berangkat bersama biro travel umrah PT Shabilla Ebaldo Utama asal Sidoarjo. Biaya yang dikenakan selama sembilan hari sebesar Rp 22,5 juta. Dengan membayar DP (Down Payment) antara Rp 6,5 juta-Rp 10 juta.
“Para jamaah tak tahu lewat siapa mereka berangkat. Yang jelas, sudah mereka membayar DP dulu kepada Mursida, warga Gending. Metode pembayarannya berbeda-beda,” ujar Badrus, Selasa (14/5).
Sesuai rencana, para jamaah ini diberangkatkan bersamaan. Namun, ternyata jemaah itu, dibagi dalam dua kloter dengan alasan kehabisan tiket. Kloter pertama sebanyak 14 orang berangkat 2 Mei dan direncanakan pulang pada 9 Mei. Sedangkan kloter dua ada 18 orang, berangkat 6 Mei dan pulang pada 12 Mei.
ADVERTISEMENT
“Jamaah sempat ditampung di Sidoarjo selama 14 hari dengan alasan tidak ada tiket. Kemudian, adik saya berangkat duluan, ikut kloter pertama. Orang tua saya kloter kedua. Seharusnya, kloter pertama pulang Kamis dan orang tua saya Minggu lalu. Tapi, ternyata adik saya tidak bisa pulang. Bapak-ibu saya juga enggak bisa pulang, bahkan mereka sempat tertidur di luar hotel,” jelasnya.
Ternyata sesampainya di Madinah, pendamping dari travel, menghilang. Sehingga mereka terlantar, karena tidak mendapatkan hotel. Untungnya saat terlantar itu, ada travel dari Medan yang menolong. Mereka kemudian diinapkan di losmen di daerah Misfalah.
“Mereka membayar sendiri biaya penginapannya,” ungkap Badrus.
Sementara ketika dirinya menghubungi pihak travel, justru tidak bisa. Dengan kondisi ini, keluarga korban berniat melapor ke Polres Probolinggo Kota.
ADVERTISEMENT
“Tetapi kami masih menunggu keterangan bapak yang ada di Arab Saudi. Kalau misalkan tidak ada tiket pulang dan menyuruh untuk meluruskan, baru kita langsung laporan,” kata Badrus.