news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Kejar-kejaran hingga Jeritan Murid Warnai Imunisasi di SMKN 1 Pasuruan

Konten Media Partner
6 November 2018 12:58 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kejar-kejaran hingga Jeritan Murid Warnai Imunisasi di SMKN 1 Pasuruan
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Salah satu siswa SMKN 1 Pasuruan meringis ketika petugas memberikan imunisasi difteri, Selasa (6/11/2018). Foto: Akhmad Romadoni
ADVERTISEMENT
Dinas Kesehatan Kota Pasuruan selenggarakan Imunisasi ORI (Outbreak Response Immunization) di SMKN 1 Pasuruan. Jeritan dan kejar-kejaran warnai jalannya imunisasi tahap ketiga imunisasi difteri ini.
Tampak petugas kesehatan dari Puskesmas Kandangsapi sejak pukul 07.30 WIB mulai berkeliling kelas di lingkungan SMKN 1 Pasuruan.
Tak semulus perkiraan, petugas harus rela kejar-kejaran dengan para murid yang mendapat giliran disuntik imunisasi. Ya, petugas terlihat kewalahan menghadapi murid kelas XII ini. Setelah “berhasil menangkap”, justru yang keluar kali ini, berupa jeritan seakan menolak lengannya disuntik dalam imunisasi ORI tahap ketiga ini.
Kejar-kejaran hingga Jeritan Murid Warnai Imunisasi di SMKN 1 Pasuruan (1)
zoom-in-whitePerbesar
Seorang siswi SMKN 1 Pasuruan, menangis histeris, saat jarum suntik mengenai lengannya untuk imunisasi difteri, Selasa (6/11/2018). Foto: Akhmad Romadoni
Pengelola program imunisasi Puskesmas Kandangsapi, Verena pratiwi menyebutkan, banyak siswa yang takut menghadapi para petugas kesehatan.
ADVERTISEMENT
“Kita ini kayak menakutkan, banyak yang rewel,” ujar Verena sambil tersenyum, Selasa (6/11/2018).
Menurut Verena, tak sedikit siswa yang memilih kabur atau bahkan tak masuk sekolah untuk menghindari imunisasi difteri. Padahal, pemberian imunisasi ini bertujuan untuk pencegahan penyakit difteri yang sudah masuk dalan kategori Kejadian Luar Biasa (KLB).
Sekadar diketahui, tercatat 11 warga dinyatakan positif difteri pada tahun 2017, dan 1 warga di antaranya meninggal dunia.
Dalam pelaksanaannya, Dinkes bekerjasama dengan Puskesmas, Posyandu hingga sekolah dengan sasaran anak usia 1-19 tahun.
“Imunisasi ini kita menargetkan 95% ,” ungkap Hari Kuncoro, Kasie Imunisasi, ketika ditemui di ruang kerjanya.
Selanjutnya, Hari menyebutkan, target yang diharapkan bisa tercapai sebagaimana 2 tahap imunisasi yang telah dilakukan sebelumnya. Meski ia menyadari tak sedikit pula ada penolakan dari berbagai pihak perihal pemberian imunisasi difteri.
ADVERTISEMENT