Kemarau, Harga Tomat Melonjak Tinggi di Probolinggo

Konten Media Partner
18 Juli 2018 14:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kemarau, Harga Tomat Melonjak Tinggi di Probolinggo
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Memasuki musim kemarau, harga tomat di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Probolinggo bergerak naik. Dalam sepekan terakhir, harga tomat mencapai Rp. 10 ribu per kilogram.
ADVERTISEMENT
Hakiki, salah satu pedagang di Pasar Tradisional Semampir Kraksaan, menuturkan sepuluh hari yang lalu harga jual tomat awalnya Rp. 6.000 per kilogram. Namun, dalam sepekan terakhir harganya meningkat sampai Rp. 10 ribu per kg. Selain itu, pasokan dari para agen sayur juga berkurang.
“Naik dua ribu dalam dua hari. Sekarang stabil di harga sepuluh ribu. Nggak tahu besok, apa naik lagi atau tidak,” ujarnya, Rabu (18/7/2018).
Ia mengaku, dengan kenaikan itu pembeli mengeluh kenaikan harga tomat yang dinilai tak wajar. Terutama para pedagang keliling yang mencari keuntungan lagi. Sebab, tomat sangat dibutuhkan oleh masyarakat, lebih-lebih penjual makanan.
“Pembeli jelas mengeluh. Tapi mau bagaimana lagi, kita juga kulakanya mahal. Barangnya pun gak banyak. Tomat yang ada ini dari Lumajang,” tutur pria yang akrab dipanggil Kiki ini.
ADVERTISEMENT
Tak hanya tomat, komoditi lainnya juga naik. Seperti cabai besar yang mencapai Rp. 28 ribu, padahal sebelumnya hanya dijual Rp. 24 ribu. Begitu juga cabai rawit yang dijual Ro. 50 ribu sejak 3 minggu terakhir.
“Cukup beratkan mas. Masak harga tomat dan cabai tinggi seperti itu. Meski bukan sembako utama, kami yang jualan nasi, cukup merasakan dampaknya. Kan untuk sambal lalapan, salah satu bahan bakunya tomat dan cabai. Biasanya kalo kurang tomat atau cabainya, pelanggan mengeluh,” tutur Hamidah, salah satu pembeli.