Kriteria Penerimaan Dipertanyakan, SMPN 1 Beji Pasuruan Beri Jawaban

Sejumlah orang tua heran putra putrinya tak diterima hingg pertanyakan kriteria penerimaan di SMPN 1 Beji, Kabupaten Pasuruan. Terkait kegelisahan orang tua siswa, pihak sekolah kemudian berikan jawaban.

Eko, Komite SMPN 1 Beji menyebutkan, Kebingungan orang tua murid dapat disebabkan kurangnya sosialisasi pada sekolah sebelumnya. “Di Kabupaten Pasuruan sosialisasi zonasinya kurang. Di SD-SD sepertinya tidak dijelaskan. Hanya ditempel saja,” ungkap Eko, Selasa (9/7/2019).

Ia menjelaskan, penerimaan peserta didik baru terdapat beberapa kriteria. Kriteria pertama yaitu Zonasi A. Pada SMPN 1 Beji, terdapat 3 Dusun yang diprioritaskan dan wajib diterima. Dusun tersebut adalah Dusun Kesemi, Dusun Gunung Gangsir, dan Dusun Banggle. Dengan catatan, calon siswa berdomisili berada tidak lebih dari 1 kilometer, didukung dengan menunjukkan KK asli di wilayah tersebut.

Pada kriteria kedua adalah Zonasi B. Pada Zonasi B, sekolah tidak wajib menerima, namun pendaftar memiliki hak untuk mendaftar di Sekolah tersebut. Terdapat delapan desa termasuk dalam zonasi B ini. Yaitu desa Gunung Gangsir, Wonokoyo, Cangkringmalang, Gelanggang, Kedung Boto, Karang Rejo, Winong, dan Kedung Ringin.

Pada wilayah tersebut, Nilai Ujian Nasional (NUN) pendaftar akan diadu. Namun, akan menjadi nilai tambahan jika peserta memiliki Kartu Indonesia Pintar (KIP), Kartu Indonesia Sehat (KIS), atau Program Keluarga Harapan (PKH).

“Nah, karena ibu tersebut alamatnya ada di Wonokoyo, maka dia termasuk dalam zonasi B. Ini kan diadu nilainya, jadi bisa kegeser-kegeser,” jelas Eko.

Ia menyebutkan kriteria ketiga, yaitu Zonasi C. Siswa di luar zona yang ingin mendaftar dapat diterima jika Nilai yang ia miliki tinggi. Terdapat 5% atau 17 siswa dari total pagu SMPN 1 Beji yang diterima pada kriteria ini.

Selain jalur zona, SMPN 1 Beji juga menerima siswa dari jalur Prestasi dan Jalur Mutasi Orang tua. Dijabarkan, ada 2 anak yang diterima pada jalur mutasi orang tua.

Sekadar informasi, terdapat 534 pendaftar pada SMP Negeri ini. Namun, hanya 352 siswa yang diterima dan dapat menduduki 11 kelas yang telah disediakan pihak sekolah.

“Kami mengapresiasi keluhan-keluhan wali murid. Kemarin ada empat ibu-ibu yang tanya ke kami. Kami jelaskan secara detail. Setelah itu mereka bisa paham,” tutupnya.