news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Kunjungi Bayt Al-Hikmah, Presiden Jokowi Pesan Agar Tak Ada Perpecahan Saat Pilkada

Konten Media Partner
12 Mei 2018 18:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kunjungi Bayt Al-Hikmah, Presiden Jokowi Pesan Agar Tak Ada Perpecahan Saat Pilkada
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Presiden RI Joko Widodo soroti potensi perpecahan pada ajang Pilkada serentak 2018, hanya karena berbeda pilihan. Kemajemukan merupakan keniscayaan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
ADVERTISEMENT
Pesan tersebut disampaikan saat memberikan sambutan dalam kunjungannya di Pondok Pesantren Bayt Al-Hikmah, Kota Pasuruan, Sabtu (12/5/2018).
Menurutnya, persatuan penting terus dijaga, karena bangsa Indonesia merupakan bangsa yang besar. Bangsa yang memiliki 263 juta penduduk yang tersebar di 17 ribu pulau. Sementara 514 Kabupaten/Kota tersebar di 34 Provinsi. Selain itu Indonesia memiliki 714 suku yang berbeda-beda, baik tradisi, bahasa daerah dan agama.
Kunjungi Bayt Al-Hikmah, Presiden Jokowi Pesan Agar Tak Ada Perpecahan Saat Pilkada (1)
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi berpesan agar saling menjaga hubungan sesama anak bangsa, agar tidak terpecah belah, akibat berbeda pilihan dalam pemilihan Bupati, Walikota, Gubernur hingga pemilihan Presiden. Diketahui, tahun ini Indonesia menggelar Pilkada serentak dan Pemilu pada 2019.
“Saya titip, bahwa pesta demokrasi yang digelar lima tahun sekali jangan sampai menjadikan kita ini retak dan tidak menyapa antar tetangga, antar kawan, antar kampung gara-gara beda pilihan, jangan sampai itu terjadi,” ujar Jokowi dihadapan para undangan.
ADVERTISEMENT
Iapun mengingatkan bila perpecahan terjadi, harga yang harus dibayar, sangat mahal, tidak sebanding dengan besarnya negara Indonesia, yang terdiri dari berbagai suku, agama, bangsa dan bahasa.
“Jika itu terjadi, ongkos sosial terlalu mahal karena negara kita ini negara majemuk,” Ujarnya.
Presiden Indonesia ketujuh itu juga menyampaikan agar setelah pesta demokrasi saling rukun kembali. Untuk menghindari perpecahan, bahwasanya semua elemen bangsa adalah saudara.
“Jangan sampai lupa kalau kita ini saudara,” Tutupnya.