Menengok Rumah Pintar ala Pendamping Desa di Probolinggo

Konten Media Partner
5 Mei 2018 15:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menengok Rumah Pintar ala Pendamping Desa di Probolinggo
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Sebuah gubuk kecil difungsikan sebagai rumah pintar di Desa Brani Kulon, Kecamatan Maron, Kabupaten Probolinggo. Anak-anak dari Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) yang menjadi peserta, mendapatkan pendidikan tambahan di rumah pintar ini.
ADVERTISEMENT
Rumah pintar ini berawal dari pemberdayaan warga oleh pendamping desa PKH. Pemberdayaan keterampilan itu, dilaksanakan secara bergilir dari dusun ke dusun di Desa Brani Kulon.
“Kegiatan dilakukan ketika pendamping menggelar pertemuan kelompok secara rutin. Sudah berlangsung sekitar satu setengah tahun lebih dengan peserta anak-anak dari penerima PKH,” ujar pendamping PKH Desa Brani Kulon, Husein, Sabtu (5/5/2018).
Menengok Rumah Pintar ala Pendamping Desa di Probolinggo (1)
zoom-in-whitePerbesar
Dinilai perlu ada peningkatan fasilitas, pendamping desa dan perangkat desa, kemudian mendirikan rumah pintar pada Februari 2018 lalu. Ada 5 gubuk atau saung, didirikan berjajar di dekat sungai Brani Kulon. Rumah pintar ini, dikelilingi oleh panorama alam, bagian baratnya langsung ke sungai, timur sawah, selatan gunung.
Setiap Minggu mulai pukul 08.00 WIB sampai pukul 13.00 WIB, anak-anak dari keluarga penerima manfaat (KPM) PKH yang menjadi peserta, mendapatkan pendidikan tambahan di rumah ini. Materinya antara lain bidang pertanian dan peternakan, olah raga, teknik (instalasi listrik) dan bidang seni. Ada juga les bahasa Inggris dan komputer, yang rutin diberikan.
ADVERTISEMENT
Tutornya adalah pemuda setempat. Saat ini sudah ada empat pemuda, secara sukarela menjadi mentor. Mereka adalah Harun (bidang komputer dan teknik), Lisa (les Bahasa Inggris), Warda (bidang pertanian dan peternakan), serta Jatimo (bidang seni).
“Di sana juga ada taman baca mulai Senin-Sabtu. Berisi buku-buku umum. Untuk tutornya berasal dari muda-mudi desa yang punya potensi di bidang-bidang tersebut,” lanjut Husein.
Secara terpisah, Kades Brani Kulon, Muhyi, mengaku mendukung dengan kegiatan tersebut. Bentuk dukungan dari Pemerintah Desa berupa pembangunan gubuk melalui Dana Desa (DD).
“Besok kami resmikan. Biar warga tidak bertanya-tanya tentang saung yang sudah dibangun,” ujar Muhyi.