Mutu Meningkat, Tembakau Petani Probolinggo Tembus Rp 35 Ribu per Kg

Konten Media Partner
19 Agustus 2018 15:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Terik matahari di musim kemarau saat ini membuat kualitas hasil panen tembakau petani Probolinggo membaik. Bahkan, harganya pun turut meroket dan menguntungkan para petani. Seperti dirasakan petani tembakau di Kecamatan Krejengan yang merupakan salah satu sentra pertanian tembakau di Kabupaten Probolinggo.
ADVERTISEMENT
Saat ini, hasil panen tembakau rajangan milik petani dihargai antara Rp 34 ribu-Rp 35 ribu per kilogram untuk kualitas bagus. Sementara kualitas di bawahnya, dihargai Rp 30 ribu-33 ribu per kilogram.
“Harga tembakau akan naik untuk panen selanjutnya, jika cuaca terus normal. Karena, cuaca penentu kualitas tembakau. Kalau tembakau kualitasnya bagus, maka harga akan cukup mahal,” ungkap Zainul Hasan, petani tembakau asal Dusun Gunung Wurung, Desa Opo-opo, Kecamatan Krejengan, Minggu (19/8/2018).
Ia bilang, budidaya tanaman tembakau tidak lepas dari cuaca, baik saat mulai menanam (Mei-Juni) hingga musim panen tiba. Menurutnya, ketika memasuki musim tanam kualitas daun tanaman bakal rusak jika sering terkena hujan. Imbasnya, ketika panen kualitas tembakau juga jelek.
ADVERTISEMENT
“Apalagi jika saat menjemur hasil rajangan kena hujan atau mendung, maka tembakaunya jelek dan dihargai murah bahkan tidak laku,” tuturnya.
Di desanya, menurut Zainul Hasan, ada balasan hektare lahan ditanami tembakau. Selain sudah membudidayakan daun emas itu sejak puluhan tahun, petani yakin tahun ini harganya bagus.
“Dengan harapan ke depannya lebih baik dan harga tembakau lebih tinggi sebagaimana harga rokok saat ini,” pungkas Zainul Hasan.
Sementara itu, menurut Ketua Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Kabupaten Probolinggo HM Mudzakkir, para petani tembakau di Kabupaten Probolinggo saat ini sedang panen raya.
“Belum kita ketahui jumlah total produksinya, karena masih musim panen. Selain masih panen, ada juga yang masih belum panen,” kata dia.
ADVERTISEMENT