news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Beredar Ancaman Peledakan Pusat Keramaian di Probolinggo

Konten Media Partner
19 Mei 2018 15:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Beredar Ancaman Peledakan Pusat Keramaian di Probolinggo
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Pascapenangkapan empat terduga teroris di Kota Probolinggo, beredar pesan berantai ancaman peledakan sejumlah pusat keramaian. Namun polisi memastikan bahwa ancaman itu hoax.
ADVERTISEMENT
Pesan ancaman itu muncul di berbagai plaform media sosial, seperti whatsApp, Facebook. dan lainnya. Disebutkan bahwa para istri dari terduga teroris yang ditangkap oleh Tim Densus 88/AT marah. Mereka berencana melakukan aksi teror di sejumlah pusat keramaian di Kota Probolinggo. Di antaranya kawasan wisata BJBR, pusat perbelanjaan GM, KDS, dan Sinar Terang, serta kantor polisi.
Menurut Siska Wulandari, salah satu warga Kota Probolinggo, ia mendapat pesan ancaman peledakan melalui pesan singkat di grup whatsapp alumni sekolahnya.
“Dapat dari grup WA, di Facebook juga ada. Katanya itu aksi balas dendam dari para istri terduga teroris yang ditangkap polisi. Ya takut juga sih, kalau mau keluar jadi was-was takut jadi korban,” tutur Siska, Sabtu (19/5/).
Beredar Ancaman Peledakan Pusat Keramaian di Probolinggo (1)
zoom-in-whitePerbesar
Pihak Kepolisian Resor Probolinggo Kota (Polresta) memastikan bahwa pesan yang tersebar di jejaring sosial itu hoax, alias berita palsu. Kabar itu diduga dihembuskan oleh pihak-pihak yang mencoba memperkeruh kondisi stabilitas keamanan di Kota Probolinggo pasca penangkapan 4 orang terduga teroris.
ADVERTISEMENT
“Kami pastikan itu hoax, jangan langsung percaya dengan kabar yang tersebar di media sosial. Silahkan bertanya ke petugas untuk mengkroscek kebenarannya. Kami sekarang menelusuri siapa orang yang pertama kali menyebarkan itu,” kata Kapolresta Probolinggo, AKBP Alfian Nurrizal.
Baca juga :
Meski begitu, pihak kepolisian menghimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada. Warga diminta tidak termakan isu-isu yang tidak jelas asal usulnya. Namun, warga diminta untuk melaporkan ke polisi jika menemukan hal yang mencurigakan di lingkungan sekitarnya.