Konten dari Pengguna

Revitalisasi Kelompok Sadar Wisata Dalam Pemasaran Desa Wisata

Wenda Anggarwati
Mahasiswa Program Studi Kimia Universitas Diponegoro
14 Agustus 2024 15:54 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Wenda Anggarwati tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Desa Wonosari (6/8/2024) – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro sukses melaksanakan program kerja multidisiplin “Revitalisasi kelompok sadar wisata (POKDARWIS) dalam pemasaran desa wisata” di Desa Wonosari, Kecamatan Bulu, Kabupaten Temanggung.
ADVERTISEMENT
Pembangunan desa wisata telah menjadi salah satu fokus utama dalam upaya pengembangan ekonomi daerah, khususnya di Indonesia. Desa wisata tidak hanya menawarkan potensi alam dan budaya autentik, tetapi juga menjadi peluang besar bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat setempat. Namun, banyak desa yang belum mampu mengoptimalkan potensi tersebut. Salah satu penyebab utama adalah kurangnya kesadaran masyarakat akan nilai dan potensi yang dimiliki desanya untuk dijadikan destinasi wisata. Masyarakat seringkali tidak menyadari bahwa keindahan alam, keunikan budaya, serta kearifan lokal yang mereka miliki merupakan aset berharga yang dapat dikembangkan sebagai daya tarik wisata. Selain itu, meskipun teknologi digital telah berkembang pesat dan memberikan banyak kemudahan dalam berbagai aspek kehidupan, pemanfaatannya dalam konteks branding dan promosi desa wisata masih sangat minim. Kurangnya pemahaman masyarakat tentang penggunaan teknologi, seperti media sosial, website, dan platform digital lainnya, menyebabkan desa-desa ini sulit dikenal oleh calon wisatawan. Padahal, teknologi nasional dapat menjadi alat yang efektif untuk memperkenalkan potensi desa wisata ke pasar yang lebih luas. Kombinasi antara rendahnya kesadaran akan potensi desa dan minimnya pemahaman serta kemampuan dalam memanfaatkan teknologi ini mengakibatkan desa-desa yang sebenarnya memiliki potensi besar tidak berkembang secara optimal. Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat serta pemberdayaan masyarakat dalam pemanfaatan teknologi untuk membangun desa wisata secara lebih efektif. Hal ini penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lokal melalui pariwisata yang berkelanjutan, sekaligus menjaga dan melestarikan kekayaan budaya serta alam yang dimiliki. Berdasarkan latar belakang tersebut, mahasiswa KKN Universitas Diponegoro menggagas program kerja multidisiplin dengan judul “Revitalisasi kelompok sadar wisata (POKDARWIS) dalam pemasaran desa wisata”.
Kegiatan diskusi bersama anggota kelompok sadar wisata (POKDARWIS). Sumber : Dokumentasi Mahasiswa KKN Universitas Diponegoro.
Kegiatan diskusi bersama anggota kelompok sadar wisata (POKDARWIS). Sumber : Dokumentasi Mahasiswa KKN Universitas Diponegoro.
ADVERTISEMENT
Di Desa Wonosari terdapat wisata religi yaitu Makam Ki Ageng Makukuhan. Selain itu di Desa Wonosari terdapat kesenian jaran kepang. Jaran kepang, jaranan atau kuda lumping adalah kesenian rakyat atau tarian penunggang kuda (jaran) dengan kuda mainan yang terbuat dari bilahan anyaman bambu yang dirangkai sedemikian rupa lantas dijepit di antara dua kaki penarinya. Kuda-kudaan tersebut ditambahkan aksesoris sehingga bentuknya menyerupai kuda sungguhan, biasanya pertunjukan jaran kepang diiringi dengan alunan musik tradisional. Desa Wonosari juga terkenal sebagai penghasil beberapa komoditas pertanian seperti tembakau, cabe, bawang merah, bawang putih, jagung dan kopi.
Kelompok sadar wisata (POKDARWIS) merupakan organisasi yang berfokus pada pengembangan potensi wisata Desa Wonosari. Hal yang ditekankan pada pelaksanaan program kerja multidisiplin ini adalah branding desa wisata. Mahasiswa KKN Universitas Diponegoro membantu anggota kelompok sadar wisata (POKDARWIS) untuk branding desa wisata di platform sosial media instagram dengan cara membantu mengupload konten-konten mengenai potensi Desa Wonosari yang dikemas sedemikian rupa sehingga terlihat menarik. Tidak hanya itu, Mahasiswa KKN Universitas Diponegoro juga mengajarkan POKDARWIS tata cara membuat poster, infografis dan semacamnya melalui platform canva untuk keperluan branding desa wisata.
Kegiatan pelatihan pemanfaatan platform canva kepada salah satu anggota kelompok sadar wisata (POKDARWIS). Sumber : Dokumentasi Mahasiswa KKN Universitas Diponegoro.
Program kerja multidisiplin ini dilaksanakan oleh 8 orang mahasiswa dari berbagai program studi. Kontribusi Adityo Rizqi Wisesa program studi psikologi adalah edukasi mengenai rasa memiliki (belongings). Kontribusi Izza Ayu Maharani program studi agribisnis adalah pembuatan barcode yang berisi informasi serta penjelasan terkait komoditas pertanian di Desa Wonosari. Kontribusi Marcella Sekar Pramudia Ishartanto program studi administrasi publik adalah pendampingan dalam restrukturisasi POKDARWIS untuk pengembangan desa wisata. Kontribusi Wenda Anggarwati program studi kimia adalah pendampingan POKDARWIS untuk penanaman hidroponik guna meminimalisir penurunan kesuburan tanah akibat penggunaan bahan kimia dalam bidang pertanian. Kontribusi Dimas Rafif Fathony program studi ilmu perpustakaan adalah memberikan pendampingan mengenai publikasi melalui media sosial instagram, dan juga bagaimana cara mengelola website desa wonosari agar berita informasinya selalu up-to-date. Kontribusi Muhammad Naufal Arya Putra program studi akuntansi adalah pembuatan QR mengenai informasi camp area K2 dan pembuatan sistem pembayaran digital dengan hasil laporan keuangan yang transparansi. Kontribusi Ovi Oktamara program studi akuntansi perpajakan adalah implementasi dan peningkatan sistem informasi keuangan melalui pemanfaatan media promosi digital yang terintegrasi. Kontribusi Serena Angelina Saragih program studi kesehatan masyarakat adalah dukung wisata wonosari secara penuh: POKDARWIS bersinar (bersih dari narkoba).
ADVERTISEMENT
Pelaksanaan program kerja multidisiplin ini meliputi edukasi dan pelatihan kepada kelompok sadar wisata (POKDARWIS) berkaitan dengan upaya pemanfaatan potensi desa dan pemasaran desa wisata.
Anggota kelompok sadar wisata (POKDARWIS) sangat antusias dalam kegiatan ini. Harapannya setelah program kerja multidisiplin ini terlaksana, kelompok sadar wisata (POKDARWIS) dapat lebih gencar melakukan promosi desa wisata di platform media sosial, sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi lokal melalui pariwisata yang berkelanjutan, sekaligus menjaga dan melestarikan kekayaan budaya serta alam yang dimiliki.
Kegiatan foto bersama dengan anggota kelompok sadar wisata (POKDARWIS). Sumber : Dokumentasi Mahasiswa KKN Universitas Diponegoro.