news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Ada Kredit Murah untuk Konstruksi Rumah MBR, Siapa Berminat?

26 Oktober 2017 9:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Perumahan BTN di Citayam. (Foto: Dok. BTN)
Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan meluncurkan program kredit murah konstruksi rumah bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) pada tahun depan.
ADVERTISEMENT
Direktur Jenderal Pembiayaan Perumahaan Kementerian PUPR, Lana Winayanti mengungkapkan, saat ini perbankan tak begitu berminat dengan program Kredit Pemilikian Rumah (KPR) bersubsidi bagi MBR.
Padahal berdasarkan catatan Kementerian PUPR, backlog (kesenjangan antara jumlah rumah terbangun dengan kebutuhan) rumah per 2015 sebesar 11,3 juta unit. Oleh karenanya, Ditjen Pembiayaan Perumahan melalui PPDPP berencana menyalurkan program kredit konstruksi rumah bagi MBR.
“Terkait aturannya sedang kami siapkan, rencananya tahun depan,” ucap Lana kepada kumparan (kumparan.com), Kamis (26/10).
Namun Lana belum dapat merinci, berapa besar alokasi kredit yang disiapkan serta mekanisme penyalurannya. Namun dalam APBN 2018 yang baru saja disetujui DPR Rabu (25/10) kemarin, PPDPP mendapat alokasi Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 2,18 triliun. Dana sebesar itu merupakan bagian dari pembiayaan investasi negara dalam APBN 2018 yang totalnya mencapai Rp 65,65 triliun.
ADVERTISEMENT
Untuk diketahui, kredit konstruksi merupakan kredit modal kerja yang diberikan oleh perseroan kepada pengembang untuk membantu pembangunan proyek. Selama ini, kredit konstruksi hanya diberikan oleh perbankan.
“Tapi selama ini kredit yang diberikan oleh perbankan belum maksimal. Kredit konstruksi untuk pembangunan rumah MBR masih perlu didorong agar perbankan mau menyalurkan,” katanya.
Dia menambahkan, rumah murah saat ini sulit dibangun pengembang lantaran lahan yang ada terbatas dan mahal. Lana memandang ke depan, pihaknya harus menyediakan skema pembiayaan penyediaan lahan.
“Nantinya bisa land banking, atau bisa juga pemanfaatan lahan pemerintah. Yang pasti kita fokus menurunkan backlog kepemilikan rumah,” pungkas Lana.
Reporter: Resya Firmansyah