Ingin 'Made in China' Makin Mendunia, RRC Siapkan 1,5 Miliar Dolar AS

Beijing, China (Foto: Reuters/Jason Lee)

China tengah berupa dalam meningkatkan sektor manufaktur. Hal ini sesuai dengan rencana nasional "Made In China 2025". Rencana tersebut salah satu cara China untuk mendorong sektor manufaktur dan menjadikan China sebagai kekuatan manufaktur dunia.

Untuk menjadi kekuatan manufaktur dunia, pemerintah China memberikan dukungan finansial untuk beberapa proyek-proyek strategis. Di mana pemerintah China akan memberikan kucuran dana investasi lebih dari 10 miliar yuan atau 1,5 miliar dolar AS.

"Dukungan keuangan memberikan arahan yang jelas untuk pengembangan masa depan dalam inovasi manufaktur China dan meningkatkan kepercayaan sosial terhadap restrukturisasi dan peningkatan ekonomi," kata Wu Hequan, akademisi Chinese Academy of Engineering seperti dikutip kumparan (kumparan.com) dari Chinadaily, Jumat (13/10).

Bendera China. (Foto: Stringer/Reuters)

Menurut Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi (MIIT), pemerintah China saat ini juga telah melakukan inovasi untuk mendorong sektor manufaktur. Salah satunya adalah, Internet of Things, peralatan canggih dan barang elektronik kelas atas yang akan menjadi prioritas utama pendanaan.

Sektor manufaktur dapat memberikan nilai tambah sekaligus mendorong produktivitas.

Menurut data MIIT, produktivitas di China mengalami peningkatan rata-rata 38% untuk 109 proyek percontohan pertama di bidang manufaktur pintar. Sedangkan, untuk biaya operasi turun 21%.

Dalam memberikan pendanaan MIIT juga akan bekerja sama dengan China Development Bank (CDB). CDB akan menyediakan pinjaman dana 300 miliar yuan untuk periode 2016-2020. Adapun layanan keuangan yang diberikan termasuk pinjaman, obligasi, dan leasing yang mendukung proyek-proyek besar.