Kredit Konsumsi Melemah karena Suku Bunga Masih Tinggi

19 Oktober 2017 9:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Uang Rupiah (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Uang Rupiah (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Bank Indonesia (BI) telah mencatat pertumbuhan kredit baru di triwulan III 2017 mengalami perlambatan dibandingkan dengan triwulan sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Survey perbankan BI merilis permintaan kredit baru di triwulan III-2017 sebesar 77,9%, angka ini mengalami penurunan dibandingkan triwulan sebelumnya yang mencapai 84,8%. Menurut Ekonom Bank Permata, Josua Pardede, penurunan ini terjadi pada kredit konsumsi dan kredit modal kerja.
"Penurunan kredit baru menurun untuk jenis kredit konsumsi dan kredit modal kerja. Namun permintaan kredit baru pada kredit investasi cenderung meningkat," kata Josua kepada kumparan (kumparan.com), Kamis (19/10).
Ia menuturkan, penurunan kredit baru pada kredit konsumsi terindikasi pada penurunan permintaan Kredit Pemilikan Rumah/ Apartemen (KPR/KPA), kartu kredit dan KTA. Menurut Josua, menurunnya permintaan kredit baru juga disebabkan masih tingginya tingkat suku bunga kredit konsumsi.
"Penurunan permintaan kredit baru pada kredit konsumsi dipengaruhi juga oleh masih tingginya tingkat suku bunga kredit konsumsi, dan di saat bersamaan konsumen menahan konsumsinya karena berdekatan dengan tahun ajaran baru sekolah," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya BI juga merilis, melambatnya pertumbuhan permintaan kredit baru terjadi pada kredit modal kerja dan kredit konsumsi. Josua berujar, menurunnya permintaan kredit modal kerja telah mengindikasikan bahwa sektor riil masih mengalami konsolidasi.
"Permintaan kredit modal kerja yang menurun juga mengindikasikan bahwa sektor riil masih mengalami konsolidasi, sehingga belum meningkatkan kapasitas produksinya. Ini terindikasi pada beberapa sektor ekonomi seperti, pertambangan dan penggalian, juga perdagangan besar dan eceran," jelasnya.
Penggunaan Kartu Kredit (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Penggunaan Kartu Kredit (Foto: Thinkstock)
Meski permintaan kredit baru di triwulan III 2017 mengalami penurunan, Josua memprediksi kredit baru di kuartal IV 2017 akan mengalami peningkatan.
Apalagi kata Josua, permintaan baru pada kredit investasi akan cenderung meningkat seiring kebutuhan sektor konstruksi. Hal ini bersamaan dengan pembangunan infrastruktur yang didorong oleh pemerintah.
ADVERTISEMENT
"Survey menunjukkan bahwa permintaan kredit pada triwulan IV-2017 cenderung meningkat, seiring ekspektasi penguatan tren ekonomi serta tren penurunan suku bunga kredit. Ini sebagai respon penurunan suku bunga acuan BI pada triwulan III-2017," katanya.